Find Us On Social Media :

Kisah 2.000 Sniper Perempuan Rusia yang menjadi Malaikat Maut Tentara Nazi

By Muflika Nur Fuaddah, Minggu, 24 Juni 2018 | 19:15 WIB

Kedua target berada pada jarak yang jauh, tetapi dia dengan mudah menjatuhkannya.

Akhirnya, dia pun dikirim ke Divisi Rifle Chapayev ke-25.

Dalam waktu kurang dari satu tahun tugas tempur, dia dikreditkan dengan 309 pembunuhan, termasuk 36 sniper Jerman.

Baca Juga: Bukan Danau Toba, Inilah Danau Terdalam di Indonesia, Ada Gua Tengkorak di Dalamnya

Penghitungan ini menjadikannya salah satu penembak jitu paling mematikan dalam sejarah peperangan.

Sebagai perempuan, dia pun tak lepas dari berbagai pertanyaan yang baginya sungguh tak masuk akal hingga membuatnya frustasi.

Pertanyaan-pertanyaan itu datang dalam tur yang dilakukannya ke Amerika, Kanada, dan Inggris untuk mempromosikan upaya perang.

Pavlichenko dibanjiri pertanyaan apakah dia mengenakan riasan dalam pertempuran.

Baca Juga: Dikenal Sebagai Pasukan Kejam dan Brutal, Para Personel SS Nazi Ternyata Punya Selera Humor Tinggi

Atau tentang bagaimana pandangannya mengenai mode dan gaya rambut bagi personil militer.

Akhirnya, dalam pidato yang diberikan di Chicago pada tahun 1942, dia berkata:

“Tuan-tuan, saya berusia 25 tahun, dan saya telah membunuh 309 orang fasis sekarang. Apakah Anda tidak berpikir, Tuan-tuan?"

Sekembalinya ke Rusia, dia dihargai dengan Pahlawan Uni Soviet, kehormatan tertinggi negaranya, dan dipromosikan menjadi mayor.

Dia terus melatih penembak jitu untuk sisa perang dan saat perdamaian diumumkan Pavlichenko melanjutkan studinya dan menjadi sejarawan.

Baca Juga: Punya Potensi Gigi Berlubang? Lakukan 8 Cara Mudah Ini untuk Memulihkannya