Find Us On Social Media :

Operasi Andreas, saat Nazi Bangun Pabrik Uang Poundsterling Palsu untuk Ganggu Ekonomi Inggris Sekaligus Biayai Berbagai Operasi

By Muflika Nur Fuaddah, Minggu, 24 Juni 2018 | 16:15 WIB

Intisari-Online.com- Pada awal Perang Dunia II, Nazi berusaha mencari cara efektif untuk dapat mengganggu perkonomian Inggris.

Pada bulan September 1939, kepala departemen investigasi kriminal pusat Nazi Jerman, Arthur Nebe, mengusulkan operasi rahasia.

Operasi itu berencana akan mempekerjakan para pemalsu terampil untuk memprodukzi dan memalsukan poundsterling Inggris.

Joseph Goebbels sebagai menteri propaganda pun berpikiran bahwa itu rencana bagus, segera dia menyerahkan keputusan epada Adolf Hitler sendiri.

Baca Juga: Gara-gara Sering Lewatkan Sarapan, Perut Pria Ini Berisi Hal Mengerikan, Jadi Peringatan Bagi Kita!

Meskipun Menteri Urusan Ekonomi menyarankan Hitler untuk menentangnya karena akan melanggar hukum internasional, nyatanya Hitler pun menyetuinya.

Operasi pemalsuan uang itu kemudian dinamai dengan kode 'Andreas.'

Pada bulan Januari 1940, Naujocks merekrut sekelompok pemalsu terampil dan penasihat teknis.

Mereka bahkan mendirikan unit pemalsuan di Berlin.

Baca Juga: Pascagempa Jepang, Orangtua Ini Temukan Rahasia Memalukan Anaknya di Kamarnya

Setelah tujuh bulan intensif bekerja, unit itu berhasil menghasilkan salinan uang palsu yang hampir tak dapat dibedakan dengan aslinya.

Mereka memecahkan kode sistem penomoran seri Inggris dan menghasilkan uang kertas dengan nomor seri yang valid.

Pada awal 1942, unit itu telah menghasilkan uang kertas palsu dalam berbagai pecahan.

Namun untungnya bagi perekonomian Inggris, Nazi tidak pernah menggunakan dan menyebar luaskan itu ke Inggris.

Baca Juga: Biker Wanita Ini Tak akan Pulang ke Negaranya Sebelum Para Pemerkosanya Dipenjara

Hal ini dikarenakan unit ditutup pada awal 1942 setelah jatuhnya Naujocks.

Mata-mata pihak Inggris pun ternyata telah mengetahui rincian Operasi Andreas.

Lebih lanjut, mereka juga telah meningkatkan kewaspadaan dengan memproduksi mata uang versi teranyar dan melarang impor uang pound dari manapun di dunia.

Namun padaJuli 1942, Operasi Andreas dihidupkan kembali oleh Heinrich Himmler, yang menunjuk SS Major Bernhard Kruger sebagai dalang baru pemalsuan.

Baca Juga: Ini Kata Pakar Lho: Perempuan Dilarang Buang Air Kecil Sebelum Berhubungan Suami-Istri

Operasi itu memiliki tujuan baru: menggunakan uang untuk membiayai operasi rahasia divisi intelijen Jerman.

Kruger pun mengumpulkan sekelompok lebih dari 100 ahli Yahudi dan mendirikan unitnya di kamp konsentrasi Sachsenhausen.

Dari pertengahan 1943 hingga pertengahan 1944, unit ini menghasilkan jumlah besar uang palsu yang telah digunakan untuk operasi rahasia mata-mata Jerman di seluruh dunia.

Baca Juga: (Foto) Besar dan Mewah, 7 Rumah Ini Justru Ditinggalkan Pemiliknya, Apa Alasannya?

Tak hanya itu, uang palsu juga digunakan untuk mengumpulkan informasi yang membantu membebaskan diktator fasis Italia Benito Mussolini dalam serangan Gran Sasso pada bulan September 1943.

Pada awal Maret 1945, dengan kemajuan pasukan Sekutu, unit dipindahkan ke kamp konsentrasi Mauthausen-Gusen di Austria.

Perang Dunia II berakhir dan untuk menghancurkan bukti, para tahanan diperintahkan untuk menghancurkan semua uang kertas palsu yang tersisa.

Sebagian besar uang, bersama dengan peralatan, ditenggelamkan ke danau terdekat Toplitz dan Grundlsee.

Meskipun tidak ada kerugian serius yang telah dilakukan terhadap ekonomi Inggris, cukup banyak catatan poundsterling palsu telah masuk ke sirkulasi umum Bank Inggris.

Baca Juga: Dikenal Sebagai Pasukan Kejam dan Brutal, Para Personel SS Nazi Ternyata Punya Selera Humor Tinggi