Find Us On Social Media :

Kisah Menara Kematian Nazi yang Mematikan Sekaligus Nyaris Tak Bisa Dihancurkan

By Muflika Nur Fuaddah, Jumat, 22 Juni 2018 | 12:30 WIB

Baca Juga:  Suku Fore di Papua Nugini Doyan Makan Otak Manusia, Begini Akibatnya pada Tubuh Mereka

Ketika Soviet mulai melakukan serangan, senjata anti-pesawat Zoo Tower diarahkan ke tanah dan tank-tank Tentara Merah.

Sementara kondisi di Menara hampir tidak nyaman, dengan sedikit ruang untuk bernapas atau air minum, pasukan Nazi berusaha bertahan.

Tidak sia-sia, senjata Nazi itu mampu menahan gerak Soviet yang membuat mereka tak mampu maju ke Reichstag. Namun tak bisa dipungkiri seiring dengan persediaan yang terus berkurang dan jangkauan terbatas, menara stasioner ini pun tak dapat bekerja secara maksimal.

Baca Juga: Jimat Berumur 1.000 Tahun Ditemukan di Yerusalem, Tulisan di Atasnya Menggetarkan Hati

Bahkan, meski ia tak dapat ditembus oleh Soviet, mereka masih dapat mengibarkan bendera di atas Reichstag.

Soviet kemudian akhirnya mampu mendesak pasukan Nazi di dalam menara kematian untuk menyerah.

Pasukan Nazi pun mampu menunda penyerahan itu hingga tentara tambahan dapat melarikan diri dari Berlin.

Baca Juga: 5 Eksekusi Mati Paling Kejam dalam Sejarah: Siksaan Berlangsung Lama dan Sangat Menyakitkan

Beberapa tahun kemudian saat Berlin yang dikuasai oleh Sekutu, Zoo Tower jatuh di bawah kendali Inggris.

Mengingat bagaimana Menara dibangun untuk menggagalkan serangan mereka, Inggris pun meledakkannya.

Akhirnya, dengan 35 ton dinamit, menara kematian Nazi mampu ditumbangkan.

Baca Juga: Membohongi Dunia, 8 Propaganda Korea Utara Ini Diketahui Hasil Photoshop