Kisah Menara Kematian Nazi yang Mematikan Sekaligus Nyaris Tak Bisa Dihancurkan

Ade Sulaeman

Penulis

Intisari-Online.com- Mendekati akhir Perang Dunia II pada 1945, Tentara Merah Soviet mulai menginvasi wilayah Berlin.

Nazi yang sedang terpuruk karena ditinggal bunuh diri sang Fuhrer bersamaan dengan persediaan perang menipis tidak dalam keadaan yang baik-baik saja.

Namun, setidaknya mereka memiliki Flakturm Tiergarten atau Zoo Tower, menara kematian Nazi.

Menara kematian ini sendiri dibangun pada 1941 setelah Angkatan Udara Inggris (RAF) menyerang Berlin pada 1940.

Baca Juga:Kapal Tenggelam di Danau Toba, Begini Cara Mudah Mengambang di Atas Air Seperti Daun

Menara ini dibangun dengan kemampuan perlindungan ofensif dan defensif.

Ia diberi nama Zoo Tower karena lokasinya yang dekat dengan kebun binatang kota.

Setara dengan gedung 13 lantai yang terbuat dari beton, menara ini memiliki senjata anti-pesawat di atapnya.

Perlengkapan ini membuat menara begitu mematikan dengan segala ancaman yang mendekat akan berhasil dengan mudah dihancurkannya.

Baca Juga:Bus Terbalik, 32 Orang Alami Luka Serius, Kepala Sang Supir Alami Luka Parah

Tak hanya itu, di lantai 3 juga dilengkapi dengan rumah sakit dengan 85 tempat tidur.

Di bagian atas, ditempatkan empat 12.8-cm twin FlaK 40 FlaK 40 mounts, yang didukung oleh senjata 20 mm dan 37 mm pada platform yang lebih rendah.

Menara juga dilindungi dengan dinding beton setinggi 5 meter di bagian atas yang mapmu menampung 350 tentara dan 15.000 orang.

Baca Juga: Suku Fore di Papua Nugini Doyan Makan Otak Manusia, Begini Akibatnya pada Tubuh Mereka

Ketika Soviet mulai melakukan serangan, senjata anti-pesawat Zoo Tower diarahkan ke tanah dan tank-tank Tentara Merah.

Sementara kondisi di Menara hampir tidak nyaman, dengan sedikit ruang untuk bernapas atau air minum, pasukan Nazi berusaha bertahan.

Tidak sia-sia, senjata Nazi itu mampu menahan gerak Soviet yang membuat mereka tak mampu maju ke Reichstag. Namun tak bisa dipungkiri seiring dengan persediaan yang terus berkurang dan jangkauan terbatas, menara stasioner ini pun tak dapat bekerja secara maksimal.

Baca Juga:Jimat Berumur 1.000 Tahun Ditemukan di Yerusalem, Tulisan di Atasnya Menggetarkan Hati

Bahkan, meski ia tak dapat ditembus oleh Soviet, mereka masih dapat mengibarkan bendera di atas Reichstag.

Soviet kemudian akhirnya mampu mendesak pasukan Nazi di dalam menara kematian untuk menyerah.

Pasukan Nazi pun mampu menunda penyerahan itu hingga tentara tambahan dapat melarikan diri dari Berlin.

Baca Juga:5 Eksekusi Mati Paling Kejam dalam Sejarah: Siksaan Berlangsung Lama dan Sangat Menyakitkan

Beberapa tahun kemudian saat Berlin yang dikuasai oleh Sekutu, Zoo Tower jatuh di bawah kendali Inggris.

Mengingat bagaimana Menara dibangun untuk menggagalkan serangan mereka, Inggris pun meledakkannya.

Akhirnya, dengan 35 ton dinamit, menara kematian Nazi mampu ditumbangkan.

Baca Juga:Membohongi Dunia, 8 Propaganda Korea Utara Ini Diketahui Hasil Photoshop

Artikel Terkait