Penulis
Intisari-online.com - Kapal penumpang KM Sinar Bangun tenggelam di kawasan perairan Danau Toba di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Senin (18/6/2018).
Peristiwa tersebut seharusnya membuat kita sadar tentang pentingnya mempelajari teknik bertahan hidup di air.
Salah satunya melalui Uitemate, teknik mengapung sederhana untuk bertahan sambil menunggu bala bantuan datang telah menyelamatkan banyak nyawa.
"Uitemate" berarti “mengambang dan menunggu” adalah teknik yang dicetuskan Profesor Hidetoshi Saito dari Universitas Teknologi Nagaoka, Jepang.
BACA JUGA:Kolesterol Rafi Ahmad Naik Sampai Tak Bisa Salat Ied, Begini Cara Turunkannya Tanpa Obat
Pada 11 Maret 2011, murid-murid sekolah dasar di Higashi-Matsushima, Perfektur Miyagi, harus dievakuasi ke dalam gimnasium beberapa saat setelah gempa berlangsung.
Beberapa guru dan murid terperangkap di dalam gimnasium dengan air yang mulai meninggi karena tsunami, namun mereka selamat karena pernah mempelajari teknik uitemate.
Teknik ini Professor Saito promosikan semenjak 2000 dan telah diajarkan di sekolah dasar seluruh Jepang.
Teknik ini mulai populer di kawasan Asia Tenggara termasuk Indonesia.
BACA JUGA:Saksi Hidup KM Sinar Bangun Ceritakan Detik-detik Mencekam Saat Kapal Mulai Tenggelam di Danau Toba
Dalam banyak kasus, seseorang yang terjebak di air mencoba memosisikan kepalanya berada di atas permukaan.
Sementara seluruh tubuhnya akan tenggelam dengan harapan dapat melambaikan tangan dan meminta bantuan.
Sehebat-hebatnya seseorang berenang, mengambang di perairan dalam secara vertikal dengan kaki yang terus dikepakkan selama belasan jam, lama kelamaan pasti akan kelelahan kemudian tenggelam jika tidak segera mendapat pertolongan.
Uitemate memungkinkan kita untuk tetap bernapas dan sangat menghemat energi kita.
“Jangan paksa dirimu untuk berenang, cukup mengambang seperti daun di air” ungkap Yuji Tamura, associate professor di Tokyo University. “Ini metode yang sangat sederhana,” tambah dia.
Berikut adalah penjabaran tekniknya secara sederhana.
1. Tetaptenang dan jangan panik. Semakin panik, makin cepat tenggelam.
2. Rentangkan tangan dan kaki, usahakan setenang mungkin untuk tidur terlentang di air sambil merentangkan tangan dan kaki.
3. Wajah dan pandangan mata menatap ke atas kemudian bernapas seperti biasa.
4. Jika memakai sepatu, biarkan sepatu Anda terpasang, berat sepatu tersebut akan bisa membantu mengapung.
5. Botol kosong, jika ada botol kosong di dekat Anda gunakan botol kosong tersebut untuk didekap pada atas dada Anda, hal ini akan semakin membantu proses mengapung.
BACA JUGA:Takut Diselingkuhi? Ini Cara Mudah Menyadap Whatsapp Pasangan
Di Indonesia, terutama Jakarta, banyak sekali pelatihan uitemate. Berikut adalah salah satu video pelatihan uitemate di Jakarta.
Selamat belajar!
BACA JUGA:Ciri-ciri Tahi Lalat Pembawa Berkat