Find Us On Social Media :

Konflik Pernikahan Charles dan Diana: Surat Paksaan Menikah, Depresi Diana, dan Penderitaan Keduanya

By Tatik Ariyani, Selasa, 12 Juni 2018 | 10:00 WIB

Intisari-Online.com - Pangeran Charles hanya menikahi Putri Diana karena ayahnya mengiriminya sebuah surat untuk melamar karena 'reputasi adalah yang paling utama'.

Charles panik ketika dia mendapat catatan dari Pangeran Philip di tengah kekhawatiran keluarga kerajaan tentang ketidaktegasannya yang dapat 'menghina' kehormatan Diana.

Charles berpikir bahwa Philip mengeluarkan perintah yang mengatakan: 'Anda harus bertunangan'.

Menurut teman keluarga Pamela Hicks, Charles tidak jatuh cinta, dia belum siap, secara psikologis dia menganggap ayahnya telah mengganggunya melalui surat itu.

Baca Juga: Persis Seperti Putri Diana, Ini Rute Kunjungan Luar Negeri Resmi Pertama ala Meghan Markle dan Pangeran Harry

Klaim itu tertulis dalam biografi baru Charles oleh penulis biografi keluarga kerajaan Sally Bedel Smith berjudul Prince Charles: The Passions dan Paradoxes of an Improbable Life, mengatakan bahwa Charles hanya menikahi Diana karena cinta sejatinya Camilla tidak cukup perawan untuk adat istiadat kerajaan.

Dalam bukunya, Bedel Smith mengklaim bahwa Diana sering memukul kepala Charles ketika dia berlutut untuk berdoa di samping tempat tidur mereka dan terus mencaci-makinya selama berdoa.

Charles berurusan dengan perilaku Diana yang sering membingungkan.

Charles dengan sebal berusaha untuk menenangkannya, mencoba mengalihkan perhatiannya dan akhirnya meninggalkannya karena frustasi.

Buku tersebut juga memperjelas bahwa cinta sejati Charles adalah Camilla yang dia temui pertama kali pada tahun 1972.

Charles mengagumi bagaimana Camilla selalu mendengarkannya dan dia menemukan kehangatan yang dia rindukan.

Pada saat Charles memasuki usia 30 tahun, tekanan untuk menikah sangat kuat setelah serangkaian teman kencan yang dimilikinya, kemudian Diana memasuki kehidupannya.

Menurut Bedell Smith, Diana berada di tempat yang salah pada saat yang salah dan dia menikahi pria yang salah.

Baca Juga: Ditemukan di Israel, Mungkinkah Patung Kepala Mini Ini Menggambarkan Raja Kuno?

Pada Januari 1981, Diana tiba untuk kunjungan tiga hari ke Sandringham, tempat keluarga kerajaan di Norfolk, Inggris dan itu merupakan 'bulan yang menegangkan'.

Pada titik ini Philip memutuskan untuk menulis surat dan mengatakan kepada Charles bahwa Diana adalah penting karena semua spekulasi di media massa.

Philip berkata bahwa Charles harus memutuskan untuk melamarnya atau meninggalkannya dan dia harus segera membuat keputusan.

Mungkin Charles bisa memahami pesan ayahnya dengan lebih jelas jika mereka membicarakannya.

Namun, komunikasi tertulis adalah hal yang disesalkan oleh anak dan ayah.

Charles memilih untuk menafsirkan surat itu sebagai memaksa dan menyudutkannya.

Tahun 1980, Charles dikekang oleh tadisi kerajaan menikahi perawan atau setidaknya wanita yang tampak perawan.

Pada dasarnya, Charles dipaksa untuk menikahi Diana dengan kesenjangan 12 tahun di antara mereka yang tidak dapat dijembatani.

Charles dan Diana tidak memiliki koneksi intelektual, sedikit teman bersama, tidak memiliki minat yang sama, dan tidak ada pengalaman hidup bersama.

Baca Juga: Bak Pesawat Kelas Bisnis, Intip Mewahnya Fasilitas Kereta Sleeper, Kereta Api Luxury Class dari PT KAI

Awal pernikahan mereka dimulai dengan kecemburuan Diana tentang Camilla yang memicu bumilia, menyakiti diri sendiri dan paranoia.

Dia merasa keluarga kerajaan itu dingin dan tidak menyambutnya.

Salah satu hal paling menyedihkan dalam hidup singkat Diana adalah kegagalan orang terdekatnya untuk meyakinkannya mendapatkan perawatan atas ketidakstabilan mentalnya berkenaan dengan bumilia, self mutilation, depresi, kecemasan akut, dan paranoia.

Diana disiksa oleh perasaan hampa dan keterasingan, takut ditinggalkan, mengalami kesulitan mempertahankan hubungan dan dia menjaga orang terdekatnya dengan gelisah atau suasana hati yang berubah tiba-tiba.

Diana menyingkirkan sebagian besar teman Charles dari kehidupan mereka karena dia yakin mereka bersekongkol melawannya.

Suatu kali Diana mendengar Charles berbicara penuh kasih dengan Camilla di telepon, Diana sangat tertekan di Balmoral, dan dia menemukan gelang dengan inisial 'GF' (Girl Friday) yang merupakan nama panggilan Camilla.

Diana menangis seminggu sebelum pernikahan di pertandingan polo, dia sangat tertekan di Balmoral, bahkan dia melukai dirinya dengan pecahan kaca dan pisau cukur di depan Charles.

Baca Juga: Terlihat Harmonis, Ternyata Camilla dan Pangeran Charles 'Pisah Ranjang' dan Punya Kamar Berbeda

Charles tidak memiliki pengetahuan untuk membantu Diana dalam menghadapi depresianya.

Charles mencoba untuk menemukan seorang terapis, tetapi Diana membutuhkan dukungan konstan dan Charles tidak bisa memberikannya.

Menurut Bedell Smith, Charles dan Diana berhenti berhubungan seks pada 1984, setelahnya hanya tiga tahun bersama dan mulai tidur di kamar terpisah.

Pada akhir tahun 1986, mereka hidup terpisah.

Charles mengira bahwa dia bisa tumbuh untuk mencintai Diana, sama seperti pernikahan yang diatur untuk neneknya dan Raja George VI yang kemudian tumbuh menjadi cinta.

Tetapi, enam tahun setelah pernikahannya, dalam kesedihannya Charles menulis kepada seorang teman, "Bagaimana saya bisa mendapatkan semuanya jadi salah?"

Charles dan Diana tidak mirip, dan di malam pernikahannya, Charles menangis.

Dia masih mencintai Camilla, seorang wanita yang lincah, kurang sopan, tak acuh terhadap gaya, sederhana, dan penuh kasih sayang.

Baca Juga: Korps Brimob, Polisi Spesial yang Selalu Terdepan di Setiap Konflik dan Siap Menjadi Tameng Aksi Terorisme