Intisari-Online.com - Suatu ketika hiduplah dua bibit tanaman di sebuah ladang. Mereka tumbuh bersebelah-sebelahan. Kisah mereka ini mengajarkan bahwa ketakutan justru akan membawa kita ke jurang kekalahan.
Bibit pertama berkata, "Aku mau tumbuh besar! Aku ingin menumbuhkan akar yang panjang dan kuat ke dalam tanah. Lalu, aku akan menumbuhkan tunas yang banyak! Aku akan membuat tunas-tunas itu tumbuh tinggi dan merasakan siraman sinar matahari setiap pagi."
Setelah beberapa saat berlalu, tumbuhlah sang bibit pertama. Terjadilah apa yang ia cita-citakan dan sekarang ia sudah berhasil menjadi pohon yang subur dan rimbun.
Sementara itu, bibit kedua berkata, "Mana mungkin aku bisa seperti dia. Aku takut. Jika kutanamkan akarku jauh-jauh ke dalam, apa yang akan kutemui di sana? Di bawah tanah ini sangat gelap dan menakutkan. Bagaimana juga bila kutumbuhkan tunas-tunasku? Nanti akan ada ulat yang datang dan memakan semuanya. Aku justru akan mati! Aku juga tak mau tumbuh indah dan besar seperti dia. Nanti jika aku subur dan cantik, manusia justru akan memotongku untuk dijadikan hiasan."
Akhirnya, bibit kedua ini tak bertumbuh. Ia menunggu segala sesuatunya aman sebelum mulai bertumbuh. Hingga akhirnya satu pagi datanglah ayam ke ladang tersebut. Ayam itu langsung mematuki segala hal yang ada di tanah dan benih itu pun termakan lalu mati.