Find Us On Social Media :

Benarkah Pasak Bumi Bikin Pria Jadi Perkasa di Atas Ranjang?

By Agus Surono, Sabtu, 11 Februari 2017 | 20:40 WIB

Pasak Bumi Tak Ingkar Janji

Menurut Prof. Dr. Johari Mohd. Saad dari Universiti Malaya, jumlah sperma tikus jantan itu juga meningkat dan gerakannya lebih cepat dibandingkan dengan yang tidak diberi ekstrak akar pasak bumi. Malah, jika tidak ada tikus betina dalam kandang, tikus jantan yang diberi ekstrak akar pasak bumi akan melakukan tindakan homoseksual terhadap tikus jantan lain. Namun, bila tikus betina disuntik dengan ekstrak pasak bumi, ia justru ogah melakukan hubungan suami-istri.

Khasiat lainnya, pasak bumi juga meningkatkan kadar testosteron. Hasil kajian secara in vitro oleh Prof. Dr. Johari Mohd. Saad menggunakan homogenat testes penderita kanker prostat memperlihatkan, pemberian ekstrak akar pasak bumi meningkatkan kadar testosteron darah. Hormon ini berfungsi mengembangkan dan memelihara ciri-ciri kelamin sekunder pada pria serta membantu sel-sel pembentuk spermatozoa dalam melakukan tugasnya.

Selain itu, testosteron juga memiliki kerja anabolik, yakni meningkatkan pembentukan zat putih telur, terutama protein otot, sehingga tubuh menjadi kekar. Testosteron dapat pula menekan pembentukan gonadotropin oleh hipofisa. Namun, perlu diketahui, zat-zat androgen tidak boleh diberikan pada penderita kerusakan hati atau kanker prostat. Karena itu, seyogianya pasak bumi tidak dikonsumsi oleh penderita kanker prostat atau gangguan fungsi hati.

Di luar urusan ranjang, pasak bumi ternyata ampuh untuk melumpuhkan Plasmodium falciparum strain Thailand yang sudah kebal terhadap banyak obat anti-malaria. Dari penelitian diketahui, pasak bumi juga memiliki aktivitas anti-malaria. Aktivitas tertinggi di tunjukkan baik oleh ekstrak kloroformik (dengan pelarut kloroform) maupun ekstrak 1-butanolik (dengan pelarut 1-butanol) akar pasak bumi. Senyawa bioaktif yang berkhasiat  terhadap malaria itu ialah senyawa erikomanon yang lebih aktif ketimbang obat malaria klorokuin. Senyawa eurikomalakton dan eurikomanol yang terkandung di akar pasak bumi juga memiliki aktivitas anti malaria meskipun hanya sebesar 60 - 70% klorokuin.

Tata nama kacau

Meski saat ini sudah kondang, rupanya tanaman ini sempat tidak terdokumentasikan di Herbarium Bogoriense. Akibatnya, sulit menemukan nama daerah untuk pasak bumi.

Nama pasak bumi itu sendiri mungkin nama rekaan atau ciptaan baru yang bertendensi komersial. Sebab, munculnya nama pasak bumi bersamaan waktunya dengan diketahuinya penggunaan tumbuhan itu sebagai obat kuat oleh masyarakat di pedalaman Kalimantan. Lagi pula, ada informasi yang mencoba menghubungkan bentuk akar tumbuhan ini dengan ajaran signatura (the doctrine of signature, kesimpulan berdasarkan tanda-tanda pada tumbuhan).

Lepas dari itu, nama pasak bumi masuk akal. Faktanya, akar tunggang tumbuhan ini kukuh dan tegak lurus menusuk ke pusat Bumi. Orang pun menganggapnya bagaikan pasak bumi. Pasak bumi akhirnya dianggap nama paling tepat untuk tanaman ini.

Dulu pemerintah dan pihak swasta pernah meminta kepada pihak Herbarium Bogoriense - Lembaga Biologi Nasional untuk memberi kepastian tentang identitas pasak bumi. Namun, contoh tumbuhan yang mula-mula dikirimkan ke instansi itu ternyata berasal dari jenis tumbuhan lain. Maka terjadilah kekacauan tata nama di berbagai media cetak. Ketika contoh tanaman itu kembali dikirim, sayang sekali yang dikirim bukan tanaman utuh. Ada yang mengirimkan akarnya saja, ada yang akar dan daunnya. Untungnya, bagian-bagian itu berasal dari satu jenis tumbuhan.

Dari hasil determinasi contoh yang salah dan berbeda-beda itu, nama ilmiah yang pernah diberikan kepada masyarakat pun lantas berbeda-beda. Setelah ada contoh lumayan lengkap yang dikirim oleh seorang asisten apoteker dari Banjarmasin, barulah determinasi mengarah kepada Eurycoma longifolia Jack.

Baru sekitar Februari - Maret 1973, identitas pasak bumi dapat dipastikan, yakni Eurycoma longifolia Jack. Dari suku Simarubaceae.

Apalah arti sebuah nama, kata seorang pujangga. Yang penting pasak bumi tidak mengumbar janji.