Find Us On Social Media :

Benarkah Pasak Bumi Bikin Pria Jadi Perkasa di Atas Ranjang?

By Agus Surono, Sabtu, 11 Februari 2017 | 20:40 WIB

Pasak Bumi Tak Ingkar Janji

Intisari-Online.com - Meski sepintas terdengar mirip-mirip gelar pangeran atau raja Jawa, ia bukan keturunan darah biru. Namun ia merupakan nama jenis tanaman yang disanjung-sanjung sebagian kaum Adam lantaran janji-janjinya yang bisa membangkitkan kejantanan. Betulkah?

(Benarkah Makanan Afrodisiak itu Bekerja Sesuai Fungsinya untuk Hubungan Seksual?)

Namanya terdengar bombastis. Padahal, sosoknya bukanlah tanaman raksasa nan kuat hingga mampu menembus perut bumi. Nama yang terkesan melambangkan "kedigdayaan" itu rupanya berkaitan dengan daya linuwih (kemampuan lebih) yang dipunyainya, seperti diyakini banyak orang selama ini. la mampu membuat pria kukuh dalam urusan ranjang, tak ubahnya sepotong pasak raksasa yang sanggup menghunjam bumi.

Tengok saja khasiatnya. Pasak bumi (Eurycoma longifolia) mampu meningkatkan gairah seksual, kadar testosteron, jumlah sel sperma, kecepatan gerak sel sperma, dan intensitas ereksi. Tak berhenti di situ, tanaman ini juga tangguh melawan biang keroknya penyakit malaria.

(Menu Afrodisiak: Sate Buntel)

Mirip yohimbin

Pasak bumi yang di Malaysia dijuluki "tongkat Ali" ini sudah dikenal lama sebagai tumbuhan afrodisiak. Bagian yang ampuh memang akarnya. Di dalamnya terkandung puluhan senyawa bioaktif dengan berbagai variasi struktur kimia.

Penelitian farmaklogis menggunakan tikus sebagai hewan percobaan membuktikan hal itu. Ekstrak etanolik (menggunakan pelarut etanol) akar pasak bumi membuat tikus jantan menjadi sangat aktif terhadap tikus betina.

Namun, sejauh ini senyawa bioaktifnya yang bikin tikus jantan mabuk kepayang belum diketahui. Diperkirakan, senyawa itu alkaloid, senyawa dengan struktur kimia menyerupai yohimbin dalam tumbuhan Pausinytalia yohimbe (K. Schum.) Pierre. Diduga pula, mekanisme kerja afrodisiak akar pasak bumi mirip dengan P. yohimbe.

Rupanya hal itu mengandung kontroversi karena yohimbin dinyatakan tidak terbukti memiliki aktivitas sebagai afrodisiak. Karena itu, pasti ada senyawa lain yang mungkin memiliki aktivitas sebagai afrodisiak. Akhirnya, diketahui senyawa itu ternyata adalah kuasinoid.

Tanpa mempersoalkan senyawa bioaktifnya, kenyataan menunjukkan bahwa ekstra etanolik ataupun ekstrak akuatik (menggunakan pelarut air) akar pasak bumi saja sudah menunjukkan sifat afrodisiak. Dari percobaan diketahui, tikus jantan yang diberi ekstrak akuatik dan etanolik akar pasak bumi menjadi lebih aktif terhadap tikus betina ketimbang tikus jantan yang tidak mendapat ekstrak yang sama.

Bahkan saking aktifnya, tikus jantan sampai menabrak dinding pemisah kandang agar bisa masuk ke kandang tikus betina. Sebaliknya, tikus jantan yang tidak diberi ekstrak akar pasak bumi tenang-tenang saja tingkah lakunya. Ini diperkuat oleh penelitian H.H. Ang dan M.K. Sim bahwa ekstrak akar pasak bumi benar-benar membangkitkan nafsu seksual tikus jantan sampai berkali-kali menunggangi tikus betina, mengalami ejakulasi, dan sebagainya. Penelitian yang sama bahkan menunjukkan, ekstrak akar pasak bumi meningkatkan indeks ereksi penis tikus jantan.