Orang yang Sering Jalan Cepat Lebih Panjang Umur

Birgitta Ajeng

Penulis

Orang yang Sering Jalan Cepat Lebih Panjang Umur

Intisari-Online.com - Berjalan, cepat atau lambat, adalah olahraga yang sangat bagus. Tapi sekarang sebuah studi baru menunjukkan bahwa untuk memperoleh manfaat kesehatan secara maksimal dari jalan kaki, kita butuh berjalan cepat.Temuan ini diperoleh dari analisis terbaru oleh National Walkers’ Health Study, pusat data besar yang mengurus informasi ribuan pria dan wanita usia menengah yang berjalan secara teratur di Lawrence Berkeley National Laboratory.Peneliti merekrut para relawan sejak tahun 1998 untuk bergabung dalam acara jalan kaki. Dalam penelitian ini, para relawan diminta mengisi survei panjang tentang jalan kaki khas mereka masing-masing, kecepatan, serta riwayat kesehatan dan kebiasaan hidup mereka.Paul T. Williams, seorang ahli statistik di Lawrence Berkeley National Laboratory, mengumpulkan data dari 7.374 pria dan 31.607 wanita untuk studi kesehatan pejalan kaki.Pararelawan telah mewakili hampir setiap kecepatan pejalan kaki, dari lambat ke cepat.Dr Williams membagi para relawan menjadi empat kelompok berdasarkan kecepatan mereka. Kelompok satu terdiri atas orang-orang yang berjalan sangat cepat (jogging), sedangkan kelompok empat terdiri atas orang-orang yang berjalan lambat.Sebagian besar orang memerlukan setidaknya 20-25 menit untuk menyelesaikan 1 mil. Menariknya, rata-rata wanita berjalan kaki lebih cepat dibandingkan pria dalam semua kategori.Selanjutnya, Dr Williams menganalisis data dari National Death Index untuk menentukan siapa dari 39.000 relawan yang meninggal dalam satu dekade atau lebih sejak mereka terlibat menjadi relawan untuk survei.Tenyata hampir 2000 dari pejalan kaki akan meninggal. Kematian ini tidak hanya terjadi di kelompok relawan yang berjalan kaki paling lambat. Sebanyak 18% relawan dari kategori 4 lebih mungkin untuk meninggal akibat beragam penyebab dan sangat rentan terhadap kematian akibat penyakit jantung serta demensia dibandingkan kategori yang lain.Tanpa diduga, angka kematian tetap tinggi di antara para relawan yang berjalan paling lambat. Efek paling menonjol ditemukan pada orang yang berjalan lambat dengan ekcepatan 24 menit atau lebih per mil. Sebanyak 44% dari mereka lebih mungkin meninggal dibandingkan pejalan kaki yang bergerak cepat. Bahkan, jika mereka menerapkan pedoman olahraga secara umum yaitu beraktivitas fisik selama 30 menit setiap hari dalam sepekan, mereka juga lebih mungkin meninggal.Salah satu kesimpulan penting dari data statistik ini yaitu intensitas dalam berjalan kaki sangat penting bila Anda ingin memperoleh manfaat bagi kesehatan."Hasil survei kami menunjukkan bahwa ada manfaat kesehatan yang signifikan saat orang mengejar kecepatan yang lebih cepat, " kata Dr Williams. Mengukur kecepatan berjalan dapat menjadi barometer status kesehatan tubuh. (The New York Times)