Find Us On Social Media :

Inilah Gambaran Jika Pasukan Elit Bersatu Menumpas Teroris Tanpa Kenal Kompromi

By Agustinus Winardi, Jumat, 18 Mei 2018 | 08:30 WIB

Demi melakukan teror lebih besar, Musang pun menembak satu sandera lainnya.

Baca juga: Pasukan Khusus Sepatutnya Memang Tak Mengenal Kata Lengah, Apalagi Masuk Jebakan Teroris

Tindakan semena-mena ini tentu saja memancing kemarahan pemerintah RI. Niat memberikan toleransi akhirnya berubah menjadi tindakan pembasmian.

Untuk pertama kalinya, tiga pasukan khusus dari TNI yakni Satuan 81 Kopassus (TNI AD), Detasemen Jala Mangkara (Marinir TNI AL), Detasemen Bravo 90 (TNI AU) dan satu khusus Satuan I Gegana dari Kepolisian RI dikirim untuk memberangus.

Tindakan penyergapan TNI-Polri dilakukan pertama kali melalui penerjunan Denjaka ke atas gedung Nusantara III.

Setelah itu penurunan Bravo 90 menggunakan tali dari helikopter, juga ke gedung yang sama.

Baca juga: Punya Prinsip Bertempur Sampai Mati, Pasukan Paskhas TNI AU pun Membuat Pasukan Khusus Australia Segan

Di luar gedung, sepasukan Bravo 90, Denjaka dan Sat-81 bersiap mendobrak gedung. Mereka bersenjata lengkap didukung kendaraan tempur.

Meski berupa simulasi pertempuran, aksi gabungan pasukan khusus melawan teroris dapat dikatakan tidak main-main.

Beberapa kaca di lantai lima gedung Nusantara III dipecahkan melalui tendangan kaki Denjaka dan Bravo 90 yang turun menggunakan tali.

Sementara di bawah, dengan menggunakan peluru tajam, Sat-81 melakukan pendobrakan sekaligus penyerangan ke dalam gedung.

Sat I Gegana dibantu anjing-anjingnya, melakukan penyerangan seraya melumpuhkan bom yang telah dipasang Musang.