Find Us On Social Media :

Inilah Gambaran Jika Pasukan Elit Bersatu Menumpas Teroris Tanpa Kenal Kompromi

By Agustinus Winardi, Jumat, 18 Mei 2018 | 08:30 WIB

Intisari-Online.com - Jauh sebelum Komando Operasi Khusus Gabungan (Koopssusgab) dibentuk untuk memerangi terorisme pada Juni 2015, pasukan khusus gabungan TNI dan Polri sebenarnya pernah melakukan latihan bersama.

Latihan itu berlangsung pada tahun 2004 dan berlokasi di gedung MPR/DPR kompleks Senayan, Jakarta.

Simulasi latihan menggambarkan ketika 40 teroris bersenjata lengkap tiba-tiba menguasai gedung MPR/DPR dan menyandera ketua MPR dan DPR beserta seluruh anggota dewan yang tengah melakukan persidangan.

Akibatnya, situasi sidang untuk menyiapkan Pemilu 2004 berubah mencekam.

Baca juga: Pernah Sukses Bebaskan Sandera Dalam Waktu 3 Menit, Kopassus Pun Jadi Pasukan Terbaik di Dunia

Seorang anggota dewan bahkan ditembak teroris demi memberi peringatan kepada yang lain agar tidak melakukan perlawanan.

Selanjutnya, teroris meminta kepada pemerintah RI untuk menebus para sandera dengan tiga hal.

Uang 50 juta Dollar AS, menyiapkan sebuah helikopter dan meminta berbicara langsung dengan Kapolri.

Bila permintaan tidak dipenuhi, teroris yang menyebut dirinya Musang mengancam melakukan pembunuhan dan penghancuran besar-besaran.

Baca juga: Unik, Pasukan Khusus Indonesia Ternyata Dibentuk Oleh Mantan Serdadu Belanda yang Pernah Menjadi Musuh Pejuang Indonesia

Pemerintah segera meminta TNI dan Polri melumpuhkan teroris. Perencanaan disusun dengan cepat. Permintaan teroris juga disediakan.

Tetapi, tanpa sepengetahuan kawanan teroris ( Musang) , ‘hadiah khusus’ tengah disiapkan. Yaitu pasukan khusus gabungan lawan teroris yang sudah terlatih dengan baik.

Musang terus melakukan ulah berlebihan. Merasa posisinya berada di atas angin, mereka melakukan show of force.