Find Us On Social Media :

Nasib Anak-anak Para Pemimpin Nazi: Bertobat dan Mengabdi kepada Sesamanya dengan Menjadi Imam

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 18 Mei 2018 | 19:30 WIB

Memang bagi Martin pada waktu itu, Tuhannya adalah Hitler.

Lama Martin berhasil menyembunyikan siapa dia sebenarnya. Sampai pada suatu hari di desa tempat tinggalnya oleh penguasa diumumkan bahwa kepada Martin Bormann boleh dipenggal oleh siapapun yang berhasil menemukannya.

Yang dimaksud tentulah Martin Bormann senior ayahnya. Tapi Martin Bormann yunior gelisah.

Karena kehilangan akal, Martin menyerahkan dirinya kepada pastor setempat. Pastor tangan terbuka, penuh pengertian dan kasih sayang. Martin diberi ajaran dan pendidikan agama secara mendalam.

Baca juga: Ketika Puluhan Orang Pasukan Komando Nazi Sukses Taklukan Lebih dari 1000 Orang Pasukan Belgia

Di dalam jiwa pemuda yang berbakat dan pada dasarnya penuh jiwa pengabdian serta pengorbanan itu, akhirnya timbul keinginan untuk mengabdikan diri kepada sesama dengan menjadi imam.

Martin masuk ke dalam Ordo Jesuit. Baru kemudian dinas rahasia Amerika mengetahui bahwa calon imam Katolik itu adalah putera tokoh Nazi Martin Bormann yang sampai kini  belum ditemukan.

Kini Martin Bormann yunior telah menjadi imam Jesuit. Nasib ayahnya yang dijumpainya untuk akhir kali dalam bulan Desember 1943 sampai kini tetap belum berhasil diketahui.

Ibunya telah meninggal pada tahun 1946. Irma, saudaranya perempuan sampai kini tetap berpaham nazi dan bertempat tinggal di Merano bersama suami dan anak-anaknya.

(Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Mei 1967)

Baca juga: Mau Tahu Kehidupan Adolf Hitler? Kita Bisa Melihatnya dalam Arsip Washington