Find Us On Social Media :

Nasib Anak-anak Para Pemimpin Nazi: Bertobat dan Mengabdi kepada Sesamanya dengan Menjadi Imam

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 18 Mei 2018 | 19:30 WIB

Intisari-Online.com – Lebih jelas lagi cinta kepada nazisme terlihat pada Irene Rosenberg, puteri Alfred Rosenberg, teoreticus nazisme. Bukunya “Mythos Abad ke-20” merupakan Kitab Sucinya kaum nazi dan mungkin lebih berpengaruh daripada “Mein Kampf”-nya Hitler sendiri.

Rosenberg juga menjabat menteri untuk urusan daerah Rusia, yang diduduki Jerman dan bertanggung jawab besar atas kekejaman-kekejaman yang dilakukan di sana.

Sampai kini, Irene Rosenberg berpegang teguh pada paham ayahnya, “Saya tetap anggota Nazi dan saya bangga atas itu.” Wanita yang kini telah berusia 30 tahun itu merasa dimusuhi dan bermusuh dengan lingkungannya.

Ia hidup dengan ibunya di Frankfurt dan mencari nafkah dengan susah payah.

Riwayat hidup Irene merupakan rentetan penderitaan. Sebelum Hitler kalah, ayahnya telah jatuh sebagai tokoh nazi dan tidak disenangi lagi oleh Hitler.

Baca juga: Eva Braun: Meski Membunuh Banyak Jiwa tapi Hitler Sangat Mencintai Anak-anak

Bulan Maret 1945, villa rumah tinggal mereka yang mewah hancur kena bom. Lalu mengungsi, mencari perlindungan di rumah sahabat-sahabat untuk akhirnya ditangkap oleh polisi militer Inggris.

Setelah dibebaskan mereka diberi tempat tinggal oleh walikota. Tapi penduduk sekeliling protes. Mereka terpaksa disuruh pergi dan bertempat tinggal di tempat terpencil. Perabot rumah tangga hanya terdiri dari satu tempat tidur dan satu kursi. Irene tidur di tanah.

Karena kekayaan ayahnya sebagian tidak disita, hidup Irene kemudian agak kurang menyedihkan. Pada suatu hari Irene menemukan manuskrip ayahnya berjudul “Cita-cita dan tokoh-tokoh junjungan Nazisme”.

Naskah itu diserahkannya kepada seorang pengikut Hitler. Ketika buku diterbitkan, timbul taufan protes dari mana-mana. Tokoh-tokoh buku yang menjual karya teoretikus nazi itu, diserbu dan dihancurkan kaca-kacanya. Irene merasa dirinya menjadi sasaran pemufakatan jahat.

Di mana-mana Irene berdebat tentang politik, bercekcok dan kadang-kadang tak segan menampar penyanggahnya. Sampai kini ia tak pernah tinggal di suatu tempat lebih dari 6 minggu.

Baca juga: Adolf Hitler Ternyata Pernah Ditikung Orang Kepercayaannya dan Dikibuli Ramalan Bintang, Ini yang Kemudian Terjadi

Riwayat hidup keturunan-keturunan lelaki dari para pemimpin Nazi menunjukkan sedikit perbedaan dengan keturunan-keturunan perempuan, dalam arti bahwa mereka tidak bersikap terlalu emosional terhadap persoalan ayah mereka.