Find Us On Social Media :

Nasib Anak-anak Para Pemimpin Nazi: Bertobat dan Mengabdi kepada Sesamanya dengan Menjadi Imam

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 18 Mei 2018 | 19:30 WIB

Misalnya, Berthold von Ribbentrop, putera Joachim von Ribentrop, menteri luar negerinya Hitler yang dijatuhi hukuman gantung oleh pengadilan Nurnberg dan seluruh harta bendanya disita.

Berthold kini menjadi pengacara. Kegemarannya sejarah Jerman di waktu Hitler. Katanya, “sAya mempelajari jaman Hitler. Saya keranjingan sejarah waktu itu, tetapi saya bukan nazi, jauh dari itu.

Sedapat mungkin saya menghindari penggunaan nama Ribbentrop. Saya tak menghendaki kesohoran atas dasar itu. Tetapi saya anak setia dan saya tidak malu atas ayah saya. Saya masih terlalu kecil ketika dia meninggal. Hampir tak ada kenang-kenangan tentang dia.”

Sikap Niklas Frank, putera Hans Frank, gubernur jenderal dan algojo Jerman di Polandia, yang mati di tiang penggantungan di Nurberg, lebih tegas lagi.

Baca juga: Mengharukan, Pria Berusia 102 Tahun yang Kehilangan Keluarganya Karena Holocaust Nazi Bertemu Keponakannya untuk Pertama Kalinya

Tentang ayahnya, Niklas Frank mengatakan, “Saya tahu bahwa ayah saya bersalah. Dia telah melakukan kejahatan-kejahatan kejam dan telah menebus kesalahannya dengan kematian. Kami sendiri mengatakan hal itu terus terang kepadanya sebelum ia meninggal.”

Tetapi Niklas pun tidak mengingkari ayah yang telah menurunkannya. Katanya, “Kesalahan-kesalahan ayah adalah warisan kami.” Hans Frank mati dengan baik. Dia bertobat menjadi Katolik.

Normann, anaknya yang sulung mengunjunginya sebelum ayahnya menjalani hukuman mati dan berdoa bersamanya.

Riwayat hidup Martin Bormann junior, putera tokoh Nazi Martin Bormann senior, lebih penuh ketegangan dan kegoncangan.

Ketika perang berakhir, Martin Bormann junior baru berusia 15 tahun. Waktu itu ia telah menjadi Hitler Jugend (Pemuda Hitler). Untuk menghindarkan dia dari bahaya tertangkap, sekretaris partai nasionalis-sosialis Salzburg memberinya kartu penduduk palsu dan menyuruhnya segera bersembunyi.

Baca juga: Ketika Perayaan Ulang Tahun Adolf Hitler yang ke-129 Diwarnai Aksi Bakar-bakaran oleh Massa Neo Nazi

Martin ikut keluarga petani Katolik. Ia mengatakan kepada mereka bahwa orangtuanya telah mati akibat pemboman di kotanya. Keluarga petani itu heran bahwa pemuda yang mereka pungut, tak tahu apa-apa tentang agama.