Find Us On Social Media :

Biarkan Anak Makan Apa Saja

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 16 November 2012 | 18:40 WIB

Biarkan Anak Makan Apa Saja

Intisari-Online.com – Tak bisa dipungkiri kegemukan atau obesitas pada anak salah satunya berkaitan dengan kebiasaan makan mereka. Karena itu, ketika masalah ini hendak dicarikan jalan keluarnya, urusan kebiasaan makan mutlak perlu ditata ulang dari berbagai aspek. Serta tak ketinggalan, mengubah gaya hidup dari yang lebih senang duduk menjadi gaya hidup yang lebih banyak bergerak demi membakar lemak.

Tujuan utama menangani anak kegemukan bukan semata-mata menurunkan berat badan tetapi lebih pada memperlambat ataupun menghentikan penambahan berat badannya. Maklum, anak-anak itu sedang dalam fase pertumbuhan yang membutuhkan asupan gizi yang memadai. Karenanya, menangani anak kegemukan ataupun obesitas lebih sulit dibandingkan dengan orang dewasa. Butuh kesabaran dan ketelatenan, juga waktu yang lebih lama. Bisa satu atau dua tahun, atau bahkan lebih lama.

Selama proses penuruna berat badan itu berlangsung, dilakukan penataan ulang dengan mengatur perilaku makan yang baru bagi si anak. Perubahan perilaku ini memerlukan waktu yang cukup lama untuk penyesuaian. Selaini tu, tak hanya si anak yang terlibat tapi juga orang tua dan seluruh anggota keluarga. Karena anak punya kebiasaan meniru dari orang di sekitarnya, maka peran orang tua memberi contoh pada mereka amat diperlukan. Baik memberi contoh kebiasaan makan yang baik maupun kebiasaan beraktivitas.

Tidak melewati batas

Yang pertama perlu diketahui orang tua, khususnya ibu dalam menangani anak kegemukan atau obesitas ini adalah berapa kebutuhan gizi anaknya. Dengan memberikan makanan yang sesuai dengan kecukupan gizinya, maka pertumbuhan anak agar tetap baik, tubuhnya pun tidak melar ke samping.

Anak gemuk biasanya identik dengan gembul. Pastinya mereka doyan makan. Kalau ada yang berkilah, “Tapi, enggak makan apa-apa tuh!”, para ahli medis biasanya sulit mempercayainya. Sebab, kegemukan umumnya terjadi akibat kelebihan kalori yang oleh tubuh diubah menjadi lemak. Semua kalori berasal dari makanan.

Khusus untuk anak-anak yang kegemukan dan obesitas, jalan keluarnya bukan diet ketat yang akan membuat anak itu malas melakukannya. Tapi, biarkan mereka makan apa saja asalkan makanannya padat gizi, bergizi seimbnag; diatur porsinya agar tak melebihi batas. Juga kadar lemaknya dikurangi.

Mereka tetap boleh  makan 1 porsi nasi lengkap dengan lauk atau 1 porsi mi ayam bakso/pangsit, atau 1 porsi spaghetty meat ball. Untuk sumber karbohidratnya pilih yang terbuat dari biji-bijian (nasi, pasta, roti gandum). Tubuh memerlukan karbohidrat sebagai sumber energi utama. Jangan lupa, sertakan pula sumber karbohidrat jenis serat seperti yang terdapat pada sayuran dan buah-buahan. Karbohidrat jenis ini dapat mengendalikan berat badan.

Lengkapi sumber karbohidrat tersebut dengan 2 – 3 porsi protein hewani dan nabati yang terbuat dari kacang-kacangan seperti tahu dan tempe. Protein hewani yang diberikan dipilih yang tak berlemak seperti daging sapi kurus, ayam tanpa kulit dan lemak, ikan laut. Karena gorengan menambah asupan lemak jenuh, sajikan menu ini bergantian dengan yang tak digoreng. Bila hari ini anak Anda sudah diberi menu gorengan yang merupakan kesukaan anak-anak, besok berikan mereka menu yang tidak digoreng tapi yang tetap disukai anak-anak.

Anak biasanya suka sup, maka buatkan mereka aneka sup seperti sup ayam, sup daging, sup ikan, atau sup udang, dari hari ke hari. Makanan mereka perlu bervariasi karena biasanya anak bosan kalau makanannya itu-itu saja, apalagi kalau makanan itu bukan makanan favoritnya. Lagi pula, setiap bahan makanan mengandung zat gizi yang berbeda-beda. Dengan bahan makanan yang bervariasi, anak akan mendapatkan aneka zat gizi yang masing-masing memiliki fungsi berbeda-beda.

Bosan dengan sup, hidangkan makanan favorit lainnya. Bisa burger, spageti, steik, dan sebagainya.

Musuh utama