Find Us On Social Media :

Eksotisme Pulau Bui dan Benteng Kolonial yang Menjadi Tempat Penggemblengan Calon Prajurit Kopassus di Nusakambangan

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 12 Mei 2018 | 06:00 WIB

Benteng Pendem di Cilacap

Berikutnya kami tiba di LP Kembang Kuning. Sebagaimana Batu dan Permisan, LP itu khusus untuk kejahatan kriminal berat. Salah satu tanda apabila kita sudah tiba di LP Kembang Kuning adalah gambar bunga bercat kuning di sisi tembok LP.

Meninggalkan Kembang Kuning, jalan akan sedikit menanjak dan berkelok-kelok dengan kondisi tetap buruk. Di sisi kanan jalan dapat dijumpai sisa-sisa perkebunan pisang cavendish yang sudah bangkrut. Demikian juga budidaya tambak udang yang gulung tikar dengan hanya meninggalkan bekas kolamnya.

Batu Sjahrir

Matahari di atas ubun-ubun ketika rombongan tiba di Pantai Permisan. Untung angin pantai berembus kencang menyejukkan. Para napi asimilasi yang telah menjalani dua per tiga masa hukumannya dan berkelakuan baik, kontan menghambur mengelilingi kami sambil menawarkan batu akik.

"Begitulah mereka. Kalau tahu ada rombongan, mereka pasti ke pantai menawarkan dagangannya," jelas Suharno, pemandu dari Diparda yang mendampingi kami.

Baca juga: Urutan Eksekusi Hukuman Mati di Nusakambangan yang Buat Narapidana Tak Kuasa Menahan Tangis

"Murah Bos, murah Bos," ujar Heri, napi kasus pembunuhan asal Jakarta, sambil membuka kotaknya yang berisi puluhan batu akik warna-warni.

Layaknya seorang pemasar jempolan, Heri yang divonis tujuh tahun dalam kasus pembunuhan membeberkan satu per satu keistimewaan batu akiknya.

"Yang ini dari urat kayu," katanya sambil menunjukkan batu akik cokelat. Lalu ia mengambil batu akik hijau yang, menurut dia, hanya ada di Nusakambangan. Berbagai jenis batu akik itu mereka tawarkan seharga Rp 10.000 - 15.000,-.

Namun, menurut Suharno, harga itu bakal terus merosot menjelang rombongan pulang.

Heri dan kelompoknya sebenarnya hanya berperan sebagai penjaja. Sebagian besar pembuatnya adalah napi yang masih menjalani hukuman dalam penjara. Dari setiap batu akik yang terjual Heri dan teman-temannya akan mendapatkan komisi.

Batu akik dan Pantai Permisan rupanya saling melengkapi. Masyarakat di situ bahkan menyebut Pantai Permisan yang indah dipandang mata itu sebagai Tanah Lot-nya Nusakambangan.