Find Us On Social Media :

Nusakambangan (1): Indah, Namun Alamnya Buas dan Sulit Ditempuh

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 11 Mei 2018 | 13:45 WIB

Dengan setumpuk fakta itu Pulau Nusakambangan amat ditakuti.

"Bukan saja napi, kami yang dipindah tugas ke sini pun sempat turun nyali beberapa setrip," aku Dedi Samsudin Bc.IP, Kalapas Batu, Nusakambangan.

Pengakuan jujur itu bisa mencerminkan pandangan masyarakat awam tentang pulau di selatan Provinsi Jawa Tengah itu sebagai tempat pembuangan.

"Kharismanya telanjur demikian, tidak heran para napi jeri kalau dipindah ke sini," ungkap Dedi.

Menurut Dedi, kondisi geografis pulau yang dikitari laut menjadi alangan serius untuk melarikan diri.

Napi pelarian harus cepat menemukan jalan ke ujung pulau bila tidak ingin ketahuan patroli rutin.

Berlari ke barat menuju kawasan Segara Anakan yang berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat adalah rute pelarian favorit. Namun, si napi akan berhadapan dengan banyak jalan bercabang dan hutan.

Baca juga: Nusakambangan Yang Tak (Lagi) Angker

Ancaman lain, gigitan ular berbisa.

Dua kontainer ular berbisa sitaan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dibuang di tempat ini beberapa waktu lalu.

Andai napi bisa lolos hingga kawasan Segara Anakan, penduduk pasti mencurigai pakaian birunya, seragam khas napi.

"Jadi kalau tidak ada orang yang memberi tahu jalan atau memberi peta situasi, mustahil napi bisa keluar dari Nusakambangan," Sunardi Bc.IP mengingatkan.