Find Us On Social Media :

Ada yang Pelawak Ada Ibu Rumah Tangga Biasa, Ini 10 Wanita yang Dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata

By Moh. Habib Asyhad, Rabu, 9 Oktober 2024 | 13:12 WIB

Sekitar ada 10 wanita yang dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, hanya satu yang Pahlawan Nasional. Sisanya pelawak, ibu rumah tangga, dan wanita heroik lainnya.

Masih di sekitar tahun kemerdekaan tahun 1945 juga gugur Nyi Inah binti Bidin. Dia konon juga tertembak oleh Belanda di Petulangan. Kemudian dimakamkan di pekarangan saudaranya yang bernama Inang.

Ketika kuburannya dibongkar untuk dipindahkan, keadaannya tidak terawat. Di sana tumbuh rumput, bahkan tanahnya sudah rata dan tidak diberi batu nisan. Kuburan dapat dikenal kembali karena diambil patokan pohon bambu yang tumbuh persis di bagian kepala almarhumah.

Seperti rekan-rekannya yang lain Nyi Emur binti Kitjang juga ditembak oleh tentara Belanda sekitar tahun 1945. Dia ditembak di Kebon Taket/Pulo Gadung, Jatinegara, dan dimakamkan di makam keluarga Kebon Taker, Jatinegara.

Atas perintah Pangdam V Jaya, Kolonel Infantri Umar Wirahadikusumah tanggal 17 September 1960 makam Nyi Emur dicari kembali untuk dipindahkan ke TMP Kalibata. Ternyata makamnya sudah rata dengan tanah dan di sana-sini ditumbuhi rumput tinggi dan pepohonan kecil.

Untung di Indonesia orang selalu ingat suatu patokan, yang biasanya tumbuh-tumbuhan. Kali ini yang menjadi pegangan adalah pohon johar yang ketika ia dimakamkan sudah tumbuh sekitar kepala almarhumah.

Ketika dikubur ia dibalut kain kafan. Kerangkanya sudah hancur dan melekat dengan tanah yang berwarna kehitam-hitaman waktu digali kembali. Sampai di sini daftar wanita yang gugur di medan perang dan masuk TMP Kalibata.

Wanita berikutnya yang dimakamkan di TMP meninggal 7 Agustus tahun 1966 di Rumah Sakit Angkatan Laut Bandung karena menderita sakit. Keesokan harinya jenazahnya dibawa ke Jakarta untuk dimakamkan di Kalibata.

Letnan Kolonel wanita dari ALRI, Nyonya Barnetje Tuegeh, lahir di Air Mandidi Tonsea, Manado. Tahun 1945 ikut membentuk Badan Keamanan Rakyat bagian Laut Divisi I dan Divisi II yang bertugas melakukan infiltrasi ke seluruh kepulauan Indonesia.

Setahun kemudian, 1946, di Jawa Timur, dia ikut membentuk Palang Merah Indonesia. Tahun 1947 sampai tahun 1949 dia mendapat tugas di Jawa Tengah dan Jawa Timur dan tahun 1950 dia keluar dengan hormat dari dinas TNI-AL.

Wanita berbintang Leo yang lahir tahun 1912 ini bergaji pokok terakhir sebesar Rp550. Dia memiliki beberapa tanda jasa seperti Bintang Gerilya, Satya Lencana Peristiwa Aksi Militer I dan II.

Korban kecelakaan pesawat terbang

Nyonya yang ini dimakamkan di TMP Kalibata bukan karena tertembak di medan pertempuran tetapi dalam kecelakaan pesawat terbang. Dialah Nyonya Ir. Paulina Margaretha Putu Siwabessy, istri dari dr. Siwabessy yang Menteri Kesehatan waktu itu.