Find Us On Social Media :

Ada yang Pelawak Ada Ibu Rumah Tangga Biasa, Ini 10 Wanita yang Dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata

By Moh. Habib Asyhad, Rabu, 9 Oktober 2024 | 13:12 WIB

Sekitar ada 10 wanita yang dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, hanya satu yang Pahlawan Nasional. Sisanya pelawak, ibu rumah tangga, dan wanita heroik lainnya.

Berapa wanita yang dimakamkan di Kalibata? Entah apakah angka sepuluh ini tepat, tetapi yang 10 ini pasti ada bekas dan berkasnya--walau cuma sekilas. Inilah kisah singkat hidup mereka.

Artikel ini pertama tayang di Majalah Intisari edisi November 1980

---

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-Online.com - Wanita pertama yang mendapat tempat di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata adalah seorang rakyat biasa. Umurnya 40 tahun ketika dia ditembak tentara Belanda di rumahnya sekitar Desember 1945.

Dia dimakamkan di belakang rumah Sdr. Baih di pekarangan tanah Kong Gwan dekat rumahnya sendiri di Jl. Laksana Dalam, kelurahan Pasar Baru, Jakarta.

Dari tempatnya ini jenazahnya dipindahkan ke TMP Ancol sekitar tanggal 7 Agustus 1952. Kareman TMP Ancol dibatalkan menjadi Taman Makam Pahlawan maka Ma Minten dipindahkan ke TMP Kalibata pada 31 Agustus 1954 sebagai pahlawan wanita yang pertama.

Ketika mayatnya ditemukan keadaannya sudah kurang baik. Tulang kepalanya hancur. Demikian juga tulang dagu, tulang rusuk, tulang ula-ula dada dan tulang buntutnya. Sedangkan tulang paha kiri patah.

Selain itu masih terdapat satu botol kecil berisi barang cair dan dua buah kancing baju, tertulis dalam berkasnya yang masih tersimpan rapi di kantor TMP Kalibata.

Pada zaman revolusi fisik yang mendapat tempat di TMP memang bukan wanita yang berbintang, tetapi mereka yang aktif berjuang. Sayang dalam berkas-berkas permulaan ini tidak disebut persis apa yang pernah dilakukan oleh Ma Minten sampai dia betul-betul dihancurkan oleh tentara Belanda dalam arti harfiah.

Seorang ibu rumah tangga biasa lain yang juga gugur akibat pertempuran dengan Belanda itu ialah Ny. Muanah. Dia meninggal tanggal 1 Desember 1945 dan semula dimakamkan di Karet Bivak Petak 1/19 dan baru dipindahkan ke TMP Kalibata tanggal 12 April 1955.