Find Us On Social Media :

Fungsi Pancasila dalam Hubungannya dengan Pengaruh Budaya Asing dan Kemajuan Iptek

By Afif Khoirul M, Rabu, 2 Oktober 2024 | 08:50 WIB

Fungsi pancasila untuk memfilter kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia.

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Bagai Mentari Esok yang Tak Pernah Lekang, Pancasila Membimbing di Tengah Gelombang Zaman

Intisari-online.com - Di ufuk timur peradaban, Indonesia terbentang dengan gagahnya, dihiasi untaian zamrud khatulistiwa yang memesona.

Di atas bumi pertiwi ini, bersemayam Pancasila, lima sila yang terukir indah sebagai falsafah, ideologi, dan pandangan hidup bangsa.

Ia laksana bintang gemintang yang memandu kapal besar Indonesia mengarungi samudra zaman, menuntun langkah di tengah derasnya arus globalisasi, serta menjadi mercusuar yang tak pernah padam di tengah gempuran budaya asing dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).

Pancasila: Benteng Kokoh di Tengah Gempuran Budaya Asing

Globalisasi bagaikan angin yang berembus tanpa mengenal batas, membawa serta aneka ragam budaya asing ke dalam pelukan Ibu Pertiwi.

Budaya asing ini hadir dengan segala pesonanya, menawarkan janji-janji manis modernitas dan kemajuan.

Namun, di balik keindahannya, tersimpan pula potensi ancaman yang dapat mengikis jati diri bangsa, melunturkan nilai-nilai luhur yang telah diwariskan nenek moyang.

Di sinilah Pancasila berdiri tegar sebagai benteng kokoh, melindungi Indonesia dari gempuran budaya asing yang dapat merongrong kedaulatan bangsa.

Pancasila berperan sebagai filter, menyaring setiap unsur budaya asing yang masuk, mengambil saripati yang bermanfaat, dan membuang ampas yang merusak.

Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa

Sila pertama Pancasila mengajarkan kita untuk senantiasa berpegang teguh pada nilai-nilai Ketuhanan, menghormati setiap perbedaan keyakinan, dan menolak segala bentuk ekstremisme yang dapat memecah belah persatuan bangsa.

Dengan berlandaskan pada keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kita dapat membangun fondasi moral yang kuat, yang mampu menangkal pengaruh budaya asing yang bertentangan dengan nilai-nilai agama dan kepribadian bangsa.

Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Sila kedua Pancasila mengajarkan kita untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, memperlakukan setiap manusia dengan adil dan beradab, tanpa membedakan suku, agama, ras, dan golongan.

Dalam menghadapi pengaruh budaya asing, sila kedua ini mendorong kita untuk bersikap terbuka dan toleran, menghargai keberagaman budaya, serta menolak segala bentuk diskriminasi dan penindasan.

Sila Ketiga: Persatuan Indonesia

Sila ketiga Pancasila mengajarkan kita untuk senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau golongan.

Di tengah derasnya arus globalisasi yang dapat mengancam persatuan bangsa, sila ketiga ini menjadi perekat yang kokoh, mempersatukan seluruh elemen bangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan

Sila keempat Pancasila mengajarkan kita untuk mengutamakan musyawarah mufakat dalam setiap pengambilan keputusan, menghormati pendapat orang lain, dan mengedepankan kepentingan bersama.

Dalam menghadapi pengaruh budaya asing, sila keempat ini mendorong kita untuk bersikap kritis dan selektif, memilih budaya asing yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan menolak budaya asing yang bertentangan dengan kepribadian bangsa.

Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Sila kelima Pancasila mengajarkan kita untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, menciptakan masyarakat yang adil dan makmur, di mana setiap warga negara memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh kehidupan yang layak.

Dalam menghadapi pengaruh budaya asing, sila kelima ini mendorong kita untuk memperkuat rasa solidaritas sosial, membantu sesama, dan menolak segala bentuk eksploitasi dan ketidakadilan.

Pancasila: Kompas di Tengah Laju Kemajuan Iptek

Kemajuan iptek bagaikan pedang bermata dua. Di satu sisi, ia menawarkan berbagai kemudahan dan kemajuan yang dapat meningkatkan kualitas hidup manusia.

Namun, di sisi lain, ia juga menyimpan potensi ancaman yang dapat merusak tatanan sosial dan moral.

Di sinilah Pancasila berperan sebagai kompas yang menuntun arah, memastikan bahwa kemajuan iptek dimanfaatkan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, tanpa mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan dan kearifan lokal.

Pancasila dalam Bingkai Kemajuan Iptek

Dalam era digital yang serba canggih ini, Pancasila menjadi landasan moral yang kokoh dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.

Sila pertama Pancasila mengajarkan kita untuk menggunakan teknologi informasi secara bertanggung jawab, menghindari penyebaran berita bohong (hoax), ujaran kebencian, dan konten negatif lainnya yang dapat merusak moral bangsa.

Sila kedua Pancasila mendorong kita untuk memanfaatkan teknologi informasi untuk meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat, serta memperkuat rasa persaudaraan antar sesama manusia.

Sila ketiga Pancasila mengajarkan kita untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di dunia maya, menghindari provokasi dan perpecahan yang dapat mengancam keutuhan NKRI.

Sila keempat Pancasila mendorong kita untuk menggunakan teknologi informasi sebagai sarana untuk bermusyawarah, bertukar pikiran, dan mencari solusi bersama dalam menghadapi berbagai permasalahan bangsa.

Sila kelima Pancasila mengajarkan kita untuk memanfaatkan teknologi informasi untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, menciptakan masyarakat yang adil dan makmur, serta mengurangi kesenjangan sosial.

Pancasila: Cahaya Abadi yang Menyinari Masa Depan

Di tengah arus globalisasi dan kemajuan iptek yang semakin deras, Pancasila tetap tegar berdiri sebagai landasan moral dan ideologi bangsa. Ia laksana cahaya abadi yang tak pernah padam, menuntun langkah Indonesia menuju masa depan yang gemilang.

Dengan berpegang teguh pada nilai-nilai Pancasila, kita dapat menghadapi segala tantangan zaman dengan keberanian dan kebijaksanaan.

Kita dapat memanfaatkan kemajuan iptek untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa, tanpa mengorbankan jati diri dan kearifan lokal.

Kita dapat membangun Indonesia yang maju, adil, dan makmur, di mana setiap warga negara hidup dalam kedamaian, persatuan, dan kesejahteraan.

Sumber:

Kaelan. (2010). Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma.

Mahfud MD. (2011). Menegakkan Konstitusi. Jakarta: Rajawali Pers.

Notonegoro. (1975). Pancasila Secara Ilmiah Populer. Jakarta: Yayasan Idayu.

*

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---