Find Us On Social Media :

Tak Ada Padanannya di India, Benarkah Punakawan Asli Jawa Timur?

By Moh. Habib Asyhad, Minggu, 29 September 2024 | 13:14 WIB

Candi Jago di dalamnya juga terselip cerita humor di mana lakonnya adalah para Punakawan. Benarkah mereka asli Jawa?

Konon, keberhasilan Arjuna itu tak lepas pula dari jasa para pengiringnya yang setia, yaitu para punakawan.

Pada teras pertama dari tingkat dua, digambarkan tentang kesengsaraan para Pandawa akibat kalah main dadu dengan Kurawa.

Pada teras ketiga terukir cerita Arjunawiwaha, dimulai dengan adegan para bidadari yang menggoda tapa Arjuna, diakhiri dengan tewasnya Niwatakawaca. Kisah ini merupakan gubahan Empu Kanwa, sastrawan zaman Airlangga (1028-1035 M) dari episode Mahabarata ke-3, yang disebut Wanaparwa.

Kreasi asli

Uniknya, dalam kesusastraan maupun relief cerita di India tidak pernah dijumpai tokoh punakawan. Dengan demikian, tokoh-tokoh Semar, Bagong, Petruk, Gareng merupakan hasil kreasi para seniman Indonesia sendiri.

Pahatan punakawan di Candi Jago merupakan bukti otentik tentang eksistensi tokoh ini dalam sastra kuno. Patut dicatat, bahwa di candi inilah untuk pertama kali dijumpai adanya tokoh punakawan.

Perkembangan minat masyarakat terhadap masalah humor dan urusan tawa-tertawa ini berpengaruh pula pada perkembangan tontonan yang menampilkan empat sekawan punakawan ini. Cerita punakawan kemudian juga ditampilkan tersendiri sebagai cerita utuh.

Selain itu, ada pula perkembangan fungsi dan tambahan-tambahan misi yang diselipkan dalam penampilan kisah mereka.

Contoh yang jelas dan dekat, adalah cara Ria Jenaka setiap Minggu siang di TVRI. Di samping menghibur pemirsa lewat lawakan "Bagong-Ateng", "Petruk-Iskak", "Gareng-Slamet Harto", dan "Semar-Sampan Hismanto" juga menyampaikan pesan-pesan penyuluhan.