Find Us On Social Media :

Mengapa Belanda Tidak Mengakui Kemerdekaan Indonesia?

By Afif Khoirul M, Selasa, 10 September 2024 | 18:45 WIB

Ilustrasi - Mengapa pada masa awal kemerdekaan Indonesia kondisi ekonomi di Indonesia sangat lemah disebabkan oleh kondisi politik.

Mereka berdalih bahwa rakyat Indonesia belum siap untuk berdiri sendiri, masih membutuhkan uluran tangan dan bimbingan dari bangsa yang lebih "beradab".

Namun, di balik topeng kebaikan itu, tersimpan ambisi terselubung untuk mempertahankan hegemoni mereka atas Nusantara.

Penolakan Belanda terhadap kemerdekaan Indonesia memicu perlawanan sengit dari rakyat. Para pejuang kemerdekaan, dengan semangat membara dan tekad baja, mengangkat senjata melawan penjajah.

Pertempuran berkecamuk di berbagai pelosok negeri, darah tumpah membasahi bumi pertiwi. Rakyat Indonesia, yang telah lama tertindas, bangkit melawan ketidakadilan.

Mereka berjuang bukan hanya untuk merebut kemerdekaan, tetapi juga untuk mempertahankan martabat dan harga diri sebagai bangsa.

Di tengah gejolak revolusi, dunia internasional menyaksikan dengan penuh perhatian. PBB, yang baru saja berdiri pasca Perang Dunia II, mendesak Belanda untuk mengakui kedaulatan Indonesia.

Negara-negara Asia-Afrika, yang juga pernah merasakan pahitnya penjajahan, memberikan dukungan penuh kepada perjuangan rakyat Indonesia. Tekanan internasional semakin kuat, memaksa Belanda untuk mempertimbangkan kembali sikap mereka.

Namun, Belanda tetap berkeras kepala. Mereka melancarkan agresi militer, berusaha merebut kembali wilayah-wilayah yang telah dikuasai oleh Republik Indonesia. Pertempuran sengit kembali berkecamuk, menelan korban jiwa yang tak terhitung jumlahnya.

Rakyat Indonesia, yang telah mengecap manisnya kemerdekaan, tak sudi kembali terbelenggu. Mereka berjuang dengan segenap jiwa dan raga, mempertahankan setiap jengkal tanah air dari cengkeraman penjajah.

Di tengah kemelut perang, diplomasi menjadi senjata ampuh. Para pemimpin Indonesia, dengan kecerdasan dan kebijaksanaan mereka, menjalin hubungan baik dengan negara-negara lain.

Mereka menggalang dukungan internasional, mengungkap kekejaman Belanda di mata dunia. Suara mereka menggema di forum-forum internasional, menuntut pengakuan atas kedaulatan Indonesia.

Akhirnya, setelah melalui perjuangan panjang dan berliku, Belanda terpaksa mengakui kemerdekaan Indonesia pada tanggal 27 Desember 1949.