Find Us On Social Media :

Dampak Kolonialisme di Indonesia dan Relevansinya di Masa Kini

By Afif Khoirul M, Selasa, 27 Agustus 2024 | 13:20 WIB

Di masa lalu, Taman Fatahillah dipenuhi dengan gedung-gedung pemerintahan kolonial Belanda. Banyak cerita seram di dalamnya.

Akses terhadap pendidikan dan kesehatan yang berkualitas masih belum merata, terutama di daerah-daerah terpencil. Konflik sosial dan etnis yang kerap terjadi juga dapat ditelusuri akarnya pada kebijakan devide et impera yang diterapkan oleh penjajah untuk memecah belah bangsa Indonesia.

Di bidang budaya, pengaruh kolonialisme masih terlihat dalam berbagai aspek kehidupan. Bahasa Indonesia, misalnya, banyak menyerap kosakata dari bahasa Belanda. Sistem hukum dan pemerintahan Indonesia juga banyak mengadopsi dari sistem yang diterapkan oleh penjajah.

Bahkan, dalam cara berpikir dan berperilaku, masih ada sisa-sisa mentalitas kolonial yang tertanam dalam sebagian masyarakat Indonesia, seperti rasa rendah diri terhadap bangsa asing dan sikap feodal yang masih mengakar kuat.

Menemukan Cahaya di Tengah Kegelapan

Namun, di tengah warisan kelam kolonialisme, ada juga secercah cahaya yang menyinari perjalanan bangsa Indonesia. Perjuangan panjang untuk meraih kemerdekaan telah menempa semangat nasionalisme dan patriotisme yang kuat dalam jiwa rakyat Indonesia.

Semangat gotong royong dan toleransi yang menjadi ciri khas bangsa ini juga menjadi modal penting dalam membangun masa depan yang lebih baik.

Di era globalisasi ini, Indonesia memiliki kesempatan untuk bangkit dan mengejar ketertinggalannya. Sumber daya alam yang melimpah, populasi yang besar, dan posisi geografis yang strategis menjadi aset penting yang dapat dimanfaatkan untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan.

Namun, untuk mewujudkan potensi tersebut, Indonesia harus belajar dari masa lalu dan mengatasi dampak kolonialisme yang masih menghantui.

Relevansinya di Masa Kini

1. Pendidikan yang Membebaskan

Salah satu kunci untuk mengatasi dampak kolonialisme adalah melalui pendidikan yang membebaskan. Pendidikan tidak hanya harus memberikan pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga harus menanamkan nilai-nilai kritis, kreatif, dan inovatif.

Pendidikan juga harus mengajarkan sejarah bangsa secara jujur dan objektif, agar generasi muda memahami akar permasalahan yang dihadapi bangsa ini dan terinspirasi untuk mencari solusi.