Find Us On Social Media :

Benarkah Dulu Candi Borobudur Dibangun Di Tengah Danau? Apa Buktinya?

By Moh. Habib Asyhad, Minggu, 4 Agustus 2024 | 13:16 WIB

Pada awal abad 20, seorang penulis dan etnolog Belanda, membuat hepotesis: Candi Borobudur dibangun di tengah danau. Benarkah?

Pada awal abad 20, seorang penulis dan etnolog Belanda, membuat hepotesis: Candi Borobudur dibangun di tengah danau. Benarkah?

Oleh Drs. moehkardi

---

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-Online.com - Dalam harian Algemeen Handelsblad di Den Haag, tanggal 9 September 1933, seorang penulis Belanda, W.O.J. Nieuwenkamp, telah mengemukakan suatu hipotesis tentang candi Borobudur yang cukup menggemparkan perhatian kalangan sejarawan dan peminat di masa itu.

Dalam hipotesisnya dia mengemukakan pendapat, candi Borobudur itu, katanya, dahulu dibangun di tengah-tengah danau yang kini telah mengering.

W.O.J. Nieuwenkamp (1874-1950), selain seorang penulis, juga terkenal sebagai seorang arsitek, pemahat, pelukis dan seorang etnolog. Dia tidak pernah menetap di Indonesia; tetapi minatnya yang begitu besar pada kesenian Indonesia menyebabkan dia berkali-kali mengunjungi Indonesia.

Pada akhir 1932, selama tiga bulan ia mengunjungi Bali dan Borobudur. Sebagai seorang arsitek dan pemahat, telah lama ia tertarik pada monumen ini. Sebelum itu, di awal tahun 1932, ia pernah menulis artikel tentang monumen tersebut di majalah Ned. Indie Oud en Nieuw.

Dalam tulisannya itu antara lain ia mengatakan, candi Borobudur itu sebenarnya adalah bangunan raksasa yang melukiskan bentuk bunga teratai, untuk menghormati Maetreya, tokoh Buddha di masa datang, yang menurut mitologi diceritakan lahir dari bunga teratai, sebuah bunga lambang kesucian dalam agama Buddha.

Bertitik tolak dari pendapat tersebut, ia kemudian menduga, bahwa candi itu dahulu bercat putih, dan dibangun di tengah-tengah danau, sebagai bunga teratai putih yang menyembul di atas permukaan air.

Kalau kini kita berkunjung ke Borobudur, dan dari puncak stupanya kita layangkan pandangan ke daerah sekitar candi itu, akan timbul kesan, bahwa candi itu tampaknya memang seperti dibangun di atas suatu bukit kecil di tengah-tengah daratan yang cukup luas, yang di batas cakrawalanya berbatasan dengan deretan bukit-bukit yang mengitarinya.