Find Us On Social Media :

Di Manakah Ditegaskan Sila-Sila Pancasila Sebagai Dasar Negara? Sebuah Penelusuran Historis

By Afif Khoirul M, Kamis, 25 Juli 2024 | 13:00 WIB

Ilustrasi - Jika dilihat dari segi etika Pancasila, P4 memiliki beberapa sisi positif dan negatif.

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-online.com - Dalam pergulatan sejarah bangsa Indonesia, Pancasila telah mengkristal sebagai falsafah dan ideologi negara yang kokoh. Lima sila yang terkandung di dalamnya, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, menjadi landasan bagi seluruh tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Namun, di manakah letak penegasan yang paling kuat mengenai kedudukan Pancasila sebagai dasar negara ini?

Jejak Historis Penegasan Pancasila

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita perlu melakukan penelusuran historis yang mendalam. Penegasan mengenai Pancasila sebagai dasar negara bukanlah sebuah peristiwa instan, melainkan hasil dari proses yang panjang dan penuh dinamika.

Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945: Alinea keempat Pembukaan UUD 1945 merupakan landasan filosofis yang paling awal dan paling kuat dalam menegaskan kedudukan Pancasila sebagai dasar negara. Dalam alinea ini, para pendiri bangsa secara tegas menyatakan bahwa negara Indonesia berkedaulatan rakyat dan berdasar pada Pancasila.

Tap MPR No. XVIII/MPR/1998: Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Nomor XVIII Tahun 1998 merupakan tonggak sejarah penting dalam menegaskan kembali kedudukan Pancasila sebagai dasar negara. Tap MPR ini dicetuskan dalam konteks reformasi, di mana nilai-nilai Pancasila sempat terkikis dan dilupakan. Melalui Tap MPR ini, Pancasila dinyatakan sebagai satu-satunya dasar negara yang harus dilaksanakan secara konsekuen dan konsisten.

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan: Undang-undang ini secara tegas menyatakan bahwa Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum negara. Hal ini berarti bahwa seluruh peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia harus bersumber dan berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila.

Baca Juga: Pernyataan Manakah yang Paling Tepat untuk Pembelajaran Berdiferensiasi?

Pancasila sebagai Sumber Nilai dan Norma

Penegasan-penegasan di atas menunjukkan bahwa Pancasila tidak hanya sekadar simbol atau slogan, melainkan merupakan sumber nilai dan norma yang fundamental bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai Pancasila menjadi acuan dalam penyelenggaraan pemerintahan, penegakan hukum, pembangunan ekonomi, dan berbagai aspek kehidupan lainnya.

Implementasi Pancasila dalam Kehidupan Nyata

Meskipun telah ditegaskan secara konstitusional, implementasi Pancasila dalam kehidupan nyata masih menjadi tantangan tersendiri. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam upaya mewujudkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari adalah:

Pendidikan Pancasila: Pendidikan Pancasila harus dimulai sejak dini dan terus menerus dilakukan sepanjang hayat. Penanaman nilai-nilai Pancasila sejak usia dini akan membentuk karakter generasi muda yang berpancasila.

Penerapan dalam Kebijakan Publik: Seluruh kebijakan publik harus didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Hal ini menuntut para pembuat kebijakan untuk memiliki pemahaman yang mendalam tentang Pancasila dan konsisten dalam menerapkannya.

Penguatan Kelembagaan: Perlu ada lembaga-lembaga yang secara khusus bertugas untuk mengawal dan memastikan implementasi nilai-nilai Pancasila.

Partisipasi Masyarakat: Masyarakat harus aktif terlibat dalam upaya mewujudkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Tentu, mari kita lanjutkan artikel tersebut dengan fokus pada peran Pancasila dalam menghadapi tantangan global:

Pancasila sebagai Benteng di Tengah Arus Globalisasi

Dalam era globalisasi yang semakin intensif, Indonesia dihadapkan pada berbagai tantangan kompleks yang berasal dari luar maupun dalam negeri. Mulai dari persaingan ekonomi yang ketat, perubahan iklim, hingga disintegrasi sosial, semua ini menuntut bangsa Indonesia untuk memiliki fondasi yang kuat agar tetap kokoh berdiri. Di sinilah Pancasila menunjukkan relevansinya sebagai ideologi terbuka yang mampu mengakomodasi dinamika zaman.

Pancasila sebagai Filter Budaya

Salah satu tantangan terbesar dalam era globalisasi adalah derasnya arus informasi dan budaya asing yang masuk ke Indonesia. Tanpa adanya filter yang kuat, nilai-nilai budaya lokal dan nasional bisa terkikis dan tergantikan oleh nilai-nilai asing yang belum tentu sesuai dengan karakter bangsa Indonesia.

Pancasila, dengan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial, berperan sebagai filter yang efektif. Nilai-nilai ini menjadi pedoman bagi masyarakat Indonesia dalam menyaring dan memilih budaya asing mana yang layak diterima dan dikembangkan, serta mana yang harus ditolak.

Pancasila sebagai Pemersatu Bangsa

Dalam masyarakat yang semakin heterogen dan pluralis, Pancasila menjadi perekat yang kuat bagi seluruh komponen bangsa. Nilai-nilai persatuan dan kerakyatan yang terkandung dalam Pancasila mengajarkan kita untuk saling menghormati perbedaan, bekerja sama, dan membangun kebersamaan. Dalam menghadapi tantangan global, persatuan dan kesatuan bangsa menjadi modal yang sangat penting untuk meraih tujuan bersama.

Pancasila sebagai Panduan dalam Pembangunan Berkelanjutan

Tantangan global seperti perubahan iklim dan ketidaksetaraan sosial menuntut kita untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Pancasila, dengan nilai-nilai keadilan sosial dan kesejahteraan rakyat, memberikan panduan bagi pembangunan yang berkelanjutan. Pembangunan yang berbasis pada nilai-nilai Pancasila akan lebih memperhatikan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi secara seimbang.

Pancasila sebagai Sumber Inspirasi dalam Diplomasi

Di kancah internasional, Pancasila dapat menjadi sumber inspirasi bagi negara-negara lain yang sedang mencari solusi atas berbagai permasalahan global. Nilai-nilai kemanusiaan, perdamaian, dan kerja sama yang terkandung dalam Pancasila dapat menjadi dasar bagi terciptanya tatanan dunia yang lebih adil dan beradab.

Tantangan Implementasi Pancasila dalam Era Globalisasi

Meskipun memiliki peran yang sangat strategis, implementasi Pancasila dalam konteks globalisasi juga menghadapi sejumlah tantangan. Beberapa di antaranya adalah:

Perubahan nilai-nilai generasi muda: Generasi muda yang tumbuh di era digital cenderung lebih individualistis dan pragmatis. Hal ini dapat mengikis nilai-nilai kolektif dan gotong royong yang diajarkan oleh Pancasila.

Pengaruh media sosial: Media sosial dapat menyebarkan informasi yang tidak benar atau hoaks yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.

Globalisasi budaya yang homogen: Adanya tekanan untuk mengikuti tren global dapat menyebabkan hilangnya keunikan dan kekhasan budaya lokal.

Upaya untuk Memperkuat Implementasi Pancasila

Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, diperlukan upaya-upaya yang sistematis dan berkelanjutan, antara lain:

Penguatan pendidikan Pancasila: Pendidikan Pancasila harus dimulai sejak dini dan terus menerus dilakukan sepanjang hayat.

Peningkatan kesadaran masyarakat: Masyarakat perlu terus diingatkan tentang pentingnya nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Penegakan hukum yang konsisten: Hukum harus ditegakkan secara konsisten untuk memberikan efek jera bagi mereka yang melanggar nilai-nilai Pancasila.

Kerjasama lintas sektor: Semua pihak terkait, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat, harus bekerja sama untuk mewujudkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Kesimpulan

Penegasan mengenai kedudukan Pancasila sebagai dasar negara telah termaktub secara jelas dalam berbagai peraturan perundang-undangan. Namun, implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan nyata masih memerlukan upaya yang terus-menerus. Sebagai warga negara Indonesia, kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan melestarikan nilai-nilai Pancasila sebagai warisan luhur bangsa.

*

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---