Find Us On Social Media :

Pertempuran Rawagede dan Kejahatan Perang Belanda atas Indonesia

By Afif Khoirul M, Rabu, 24 Juli 2024 | 15:30 WIB

Dalam peristiwa pembantaian Rawagede, ratusan penduduk sipil di Rawagede tewas di ujung bedil serdadu Belanda pada Desember 1947.

Pertempuran Rawagede menjadi simbol kegigihan rakyat Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan. Di tengah kekejaman Belanda, semangat juang mereka tak pernah padam. Mereka bangkit dari keterpurukan, bersatu padu melawan penjajah, dan akhirnya mengantarkan Indonesia pada kemenangan.

Sementara itu, di Belanda hampir tidak ada perhatian terhadap pembantaian tersebut. Pemerintah dan tentara menganggap kejadian di Rawagede sebagai tindakan pembersihan yang perlu.

Rawagede dikatakan sebagai benteng perlawanan dan orang-orang yang terbunuh adalah teroris yang berbahaya. Pandangan ini juga dimuat di surat kabar Belanda, seperti Volkskrant terbitan 23 Desember 1947.

Penyelidikan PBB pada bulan Januari 1948 menemukan bahwa tidak ada kematian atau cedera yang terjadi di antara para penyerang dan tidak ada senjata api yang ditemukan di desa tersebut. Namun laporan PBB tersebut tidak mendapat perhatian berarti dan Rawagede hilang dari ingatan Belanda.

Jenderal Spoor umumnya cenderung mengabaikan penggunaan kekerasan ekstrem yang dilakukan angkatan bersenjata Belanda dan mengabaikan kepala perwira yang bertanggung jawab, seperti yang dilakukannya terhadap Kapten Raymond Westerling.

Fakta bahwa Wijnen adalah seorang pejuang perlawanan yang telah menyelamatkan nyawa orang-orang Yahudi dan pilot Sekutu dalam Perang Dunia Kedua, dan yang kemudian pergi ke wilayah Sekutu sebagai pelaut Inggris dan kemudian berkontribusi pada pembebasan Belanda sebagai anggota Putri. Brigade Irene Belanda, kemungkinan besar berperan dalam keputusan menutup-nutupi Rawagede.

Tragedi Rawagede menjadi pengingat bagi kita semua tentang harga mahal yang harus dibayar untuk meraih kemerdekaan. Darah para pahlawan yang gugur tak boleh sia-sia. Kita harus terus menjaga kemerdekaan ini dengan sepenuh hati, dan mengisi kemerdekaan dengan karya-karya terbaik untuk bangsa.

Di atas puing-puing Rawagede yang hancur, kini berdiri kokoh sebuah monumen sebagai pengingat akan tragedi berdarah itu. Monumen Rawagede menjadi simbol perlawanan rakyat Indonesia, dan menjadi pengingat bagi dunia tentang kekejaman kolonialisme.

Kisah Rawagede adalah elegi bagi para korban, dan seruan semangat bagi generasi penerus. Kita harus terus belajar dari sejarah, dan memastikan bahwa tragedi seperti Rawagede takkan pernah terulang lagi. Mari kita jaga persatuan dan kesatuan bangsa, demi Indonesia yang lebih maju dan sejahtera.

*

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---