Find Us On Social Media :

Pengertian Sejarah Menurut Herodotus Sang Bapak Ilmu Sejarah

By Moh. Habib Asyhad, Senin, 22 Juli 2024 | 17:50 WIB

Begitulah pengertian sejarah menurut Herodotus juga bagaimana kisah hidup sang Bapak Sejarah.

Herodotus dilahirkan pada tahun 484 SM di Halikarnassos, sebuah kota di Asia Kecil (Turki). Letak kota kelahirannya di “jembatan” antara tiga benua: Asia, Afrika, dan Eropa ini, ternyata sangat menguntungkan Herodotus dalam menjalankan pekerjaannya karena bagi dia historia adalah memperoleh pengetahuan dengan jalan penyelidikan.

Bahan-bahan penyelidikan ini dikumpulkannya dari perjalannya ke pantai Laut Hitam Persia, Asia Kecil, Mesir, Yunani, Italia, Sisilia, suatu jarak yang sekalipun ditempuh dengan alat-alat pengankutan modern masih merupakan suatu prestasi yang besar.

Historia

Bukunya disebut Historia yang dibagi dalam sembilan jilid. Tiap jilid diberi judul nama seorang muse. Inti penulisan dalam buku ini adalah perang yang dahsyat antara Yunani dan Persia, di mana tampak dengan jelas kesatuan pikiran dan kesatuan pokok.

Di samping kesatuan-kesatuan ini tulisan-tulisan Herodotus juga mempunyai dasar kesatuan lain: Dewa-dewa selamanya turun tangan dalam nasib manusia. Barang siapa berani menepuk dada dan membanggakan diri niscaya akan dihancurkannya oleh Dewa-dewa. Sebaliknya, kerendahan hati dan kejujuran senantiasa akan memperoleh kemenangan terakhir.

Sekalipun buku Historia agak tebal, tidaklah cepat-cepat orang, sekali membacanya, akan meletakkannya kembali, karena haruslah diakui bahwa Herodotus adalah seorang master storyteller. Cerita-ceritanya penuh dengan human interest dan kerap kali diselingi oleh anekdot-anekdot yang sangat menari.

Kata Macaulay, seorang ahli sejarah Inggris, “Kelemah lembutannya yang sederhana, bakatnya yang mengagumkan dalam memberi uraian dan menyusun dialog, dan bahasanya yang murni, lancar dan menyegarkan menempatkan Herodotus sebagai seorang penulis yang terkemuka.”

Suatu kekurangan yang kerap kerap kali terasa adalah sifatnya yang tidak kritis. Bila keterangan-keterangan yang diperolehnya saling bertentangan atau tak dapat dipercaya, maka Herodotus menjadi tidak berdaya.

Jalan satu-satunya baginya adalah memilih sesuatu di antaranya yang dianggapnya paling masuk akal. Sebagai contoh dimuat di bawah ini dua singkatan karangan Herodotus yang memberi gambaran tentang sifat-sifat penulisannya.

Solon dan Croesus

Croesus, raja Lydia, termasuk salah seorang yang terkaya dari zamannya. Negaranya sangat makmur dan ibukotanya, Sardes, merupakan pusat perniagaan yang sangat ramai. Pada suatu hari datanglah Solon, seorang negarawan Athena yang arif bijaksana, dan yang sedang mengembara ke pelbagai negara di Timur Tengah.

Croesus menyambutnya dengan penuh kebesaran dan setelah diperlihatkannya kekayaan negara dan khasanah raja yang penuh dengan emas dan barang permata, maka Croesus bertanya kepada Solon: