Berikut Karya Herodotus yang Diakui sebagai Historiografi Pertama

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

(Ilustrasi) Herodotus adalah seorang penulis dan ahli geografi Yunani yang dianggap sebagai sejarawan pertama dunia.
(Ilustrasi) Herodotus adalah seorang penulis dan ahli geografi Yunani yang dianggap sebagai sejarawan pertama dunia.

Intisari-Online.com - Tahukah Anda apa karya Herodotus yang diakui sebagai historiografi?

Latihan soal mengenaikarya Herodotusyang diakui sebagai historiografiada dihalaman 64dalambukuSejarah kelas XdalamKurikulum Merdeka.

Sebelum mengetahuikarya Herodotusyang diakui sebagai historiografi, Anda harus tahu bahwaHerodotus adalah seorang penulis dan ahli geografi Yunani yang dianggap sebagai sejarawan pertama dunia.

Sekitar 425 SM, Herodotus menerbitkan karya besarnya, sebuah catatan panjang tentang Perang Yunani-Persia yang disebutnya "The Histories".

Disusun secara sistematis dan komprehensif, karya Herodotus yang berjudul "The Histories" disebut sebagai literatur sejarah pertama di dunia yang paling lengkap.

Menurut bahasa Yunani, "historie" artinya "penyelidikan".

Sebelum Herodotus, tidak ada penulis yang pernah melakukan studi sistematis dan menyeluruh tentang masa lalu atau mencoba menjelaskan sebab-akibat dari peristiwa Perang Yunani-Persia.

Setelah Herodotus, analisis sejarah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan intelektual dan politik.

Para sarjana telah mengikuti jejak Herodotos selama 2.500 tahun.

Masa muda

Baca Juga: Berdasarkan Materi tentang Jenis Historiografi Indonesia, Temukan Perbedaan dan Persamaan dari Ketiga Historiografi Tersebut!

Menurut catatan sejarah biografi tokoh dunia seperti yang dilansir dari History, Herodotus lahir sekitar 485 SM di kota Yunani Halicarnassus, pusat perdagangan yang ramai di pantai barat daya Asia Kecil.

Dia lahir dari keluarga pedagang Yunani-Caria yang kaya dan kosmopolitan.

Pada pertengahan abad ke-6 SM, Halicarnassus menjadi satrapy atau provinsi Kerajaan Persia dan diperintah oleh tiran Lygdamis.

Keluarga Herodotus menentang aturan Lygdamis dan dikirim ke pengasingan di pulau Samos.

Ketika dia masih muda, Herodotus kembali sebentar ke Halicarnassus untuk mengambil bagian dalam pemberontakan anti-Persia yang gagal.

Namun, setelah itu ia tidak pernah kembali lagi ke kota asalnya.

"The Histories" oleh sejarawan pertama

Herodotus Herodotus menghabiskan seluruh hidupnya mengerjakan hanya satu proyek, yaitu kisah tentang asal-usul dan pelaksanaan Perang Yunani-Persia (499–479 SM) yang disebutnya "The Histories".

Dari karya Herodotus manusia modern mendapatkan arti dari kata "sejarah".

Sebagian "The Histories" adalah kisah langsung tentang perang.

“Inilah kisahnya,” pekerjaan dimulai, “penyelidikan Herodotus dari Halicarnassus agar perbuatan manusia tidak terhapus oleh waktu, dan bahwa karya-karya besar dan ajaib, baik dari orang Yunani maupun orang barbar, tidak hilang."

Baca Juga: 5 Tahapan Penelitian Sejarah yang Perlu Dilakukan oleh Siswa

Itu juga merupakan upaya untuk menjelaskan konflik, "untuk menunjukkan apa yang menyebabkan mereka berkelahi satu sama lain," kata Herodotus, dengan menjelaskan pandangan dunia tentang kekaisaran Persia.

Sebagian besar dari yang masyarakat dunia kini ketahui tentang Battle of Marathon, berasal dari Herodotus, menurut catatan sejarah “The Histories”, juga memasukkan observasi dan cerita, baik faktual maupun fiksi, dari perjalanan Herodotus.

Para penulis sebelumnya telah menghasilkan apa yang disebut Herodotus sebagai "logographies", yang kini kita kenal sebagai travelogues atau catatan perjalanan, cerita-cerita yang tidak berhubungan tentang tempat-tempat dan orang-orang, dari keseluruhan narasi.

Namun, oleh Herodotus semua "otopsi" catatan-catatan itu digunakan untuk membangun cerita lengkap yang menjelaskan mengapa dan bagaimana Perang Persia.

Setelah Herodotus meninggal, editor membagi "The Histories" menjadi sembilan buku.

Baca Juga: Jenis Historiografi Mana yang Lebih Baik? Simak Penjelasannya

(*)

Artikel Terkait