Find Us On Social Media :

Pantangan Dalam Malam 1 Suro yang Dalam Tradisi Jawa

By Afif Khoirul M, Minggu, 7 Juli 2024 | 13:10 WIB

Kirab pusaka malam 1 Suro.

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatka berita terbaru kami di sini

---

Intisari-online.com - Malam 1 Suro, penanda pergantian tahun dalam penanggalan Jawa, selalu diselimuti oleh cerita mistis dan berbagai pantangan.

Bagi masyarakat Jawa, malam ini dianggap sebagai malam keramat yang penuh dengan kekuatan gaib. Berbagai mitos dan legenda pun beredar, mengiringi tradisi dan ritual yang dilakukan untuk menyambut pergantian tahun baru Jawa ini.

Salah satu tradisi yang paling terkenal adalah pantangan-pantangan yang harus dipatuhi.

Pantangan-pantangan ini dipercaya dapat membawa kesialan bagi orang yang melanggarnya.Berikut beberapa pantangan yang dipercaya dalam tradisi Jawa saat Malam 1 Suro:

1. Larangan Keluar Rumah

Pada Malam 1 Suro, dipercaya bahwa arwah gentayangan dan makhluk gaib lainnya berkeliaran bebas. Oleh karena itu, banyak orang yang memilih untuk tidak keluar rumah pada malam tersebut.

Konon, jika keluar rumah, mereka bisa bertemu dengan makhluk gaib dan mendapatkan kesialan.

2. Larangan Bersiul

Siulan dipercaya dapat menarik perhatian makhluk gaib. Oleh karena itu, pada Malam 1 Suro, orang-orang diimbau untuk tidak bersiul. Konon, siulan dapat mengundang makhluk gaib untuk datang dan mengganggu.

Baca Juga: 1 Suro Di Cirebon, Tentu Beda Dari Jogja-Solo Tapi Tak Kalah Sakral

3. Larangan Menyapu Rumah

Menyapu rumah pada Malam 1 Suro dipercaya dapat membawa kesialan. Konon, debu yang disapu dapat membawa roh jahat ke dalam rumah.

Oleh karena itu, orang-orang dianjurkan untuk tidak menyapu rumah pada malam tersebut.

4. Larangan Memotong Kuku dan Rambut

Memotong kuku dan rambut pada Malam 1 Suro dipercaya dapat membawa kesialan. Konon, potongan kuku dan rambut dapat digunakan oleh makhluk gaib untuk mencelakai manusia.

Oleh karena itu, orang-orang dianjurkan untuk tidak memotong kuku dan rambut pada malam tersebut.

5. Larangan Mengadakan Hajatan

Hajatan atau pesta pernikahan pada Malam 1 Suro dipercaya dapat membawa kesialan bagi kedua mempelai. Konon, pernikahan yang dilakukan pada malam tersebut tidak akan langgeng dan penuh dengan masalah.

Oleh karena itu, orang-orang dianjurkan untuk tidak mengadakan hajatan pada malam tersebut.

6. Larangan Membangun Rumah

Membangun rumah pada Malam 1 Suro dipercaya dapat membawa kesialan bagi penghuninya. Konon, rumah yang dibangun pada malam tersebut tidak akan kokoh dan mudah roboh. Oleh karena itu, orang-orang dianjurkan untuk tidak membangun rumah pada malam tersebut.

Baca Juga: Sejarah Awal Tahun Hijriyah, Hulunya Tekanan Kepada Nabi Muhammad Saat Berdakwah Di Mekkah

7. Larangan Pindah Rumah

Pindah rumah pada Malam 1 Suro dipercaya dapat membawa kesialan bagi penghuninya. Konon, mereka yang pindah rumah pada malam tersebut tidak akan betah dan selalu mengalami masalah. Oleh karena itu, orang-orang dianjurkan untuk tidak pindah rumah pada malam tersebut.

8. Larangan Berkata Kasar

Berkata kasar pada Malam 1 Suro dipercaya dapat membawa kesialan. Konon, kata-kata kasar dapat menarik energi negatif dan mengundang makhluk gaib. Oleh karena itu, orang-orang dianjurkan untuk berbicara sopan dan santun pada malam tersebut.

9. Larangan Memakai Baju Hitam

Memakai baju hitam pada Malam 1 Suro dipercaya dapat membawa kesialan. Konon, warna hitam identik dengan kematian dan kesialan. Oleh karena itu, orang-orang dianjurkan untuk tidak memakai baju hitam pada malam tersebut.

10. Larangan Berjalan Sendirian

Berjalan sendirian pada Malam 1 Suro dipercaya dapat membahayakan diri sendiri. Konon, pada malam tersebut, banyak makhluk gaib yang berkeliaran dan mencari mangsa. Oleh karena itu, orang-orang dianjurkan untuk tidak berjalan sendirian pada malam tersebut.

Perlu dicatat bahwa pantangan-pantangan ini hanyalah kepercayaan yang turun-temurun dalam tradisi Jawa. Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung kebenarannya.

Malam 1 Suro memang memiliki makna budaya dan spiritual bagi masyarakat Jawa. Namun, sebagai umat beragama, kita harus tetap berpegang teguh pada ajaran agama dan tidak mudah terpengaruh oleh mitos dan takhayul.

Kita harus memaknai Malam 1 Suro sebagai momen untuk intropeksi diri dan meningkatkan keimanan kita kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Penting untuk diingat bahwa kita harus selalu bersikap rasional dan kritis dalam menanggapi berbagai tradisi dan kepercayaan. Kita harus selalu mencari informasi yang akurat dan terpercaya, dan tidak mudah terpengaruh oleh cerita-cerita yang tidak memiliki dasar yang jelas.

*

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatka berita terbaru kami di sini

---