Find Us On Social Media :

Kenapa 22 Juni Yang Dipilih Sebagai Hari Ulang Tahun Jakarta?

By Moh. Habib Asyhad, Selasa, 18 Juni 2024 | 15:01 WIB

Setiap tahun Jakarta merayakan ulang tahunnya pada bulan Juni, tepatnya tanggal 22. Bagaimana sejarahnya sampai ketemu tanggal 22 Juni 1527 sebagai tetenger hari lahir Kota Jakarta?

Pada waktu orang-orang Belanda datang dan kemudian terbentuk kongsi dagang Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) atau Persekutuan Perusahaan Hindia Timur, mereka mengincar Jayakarta karena letaknya yang strategis di Selat Sunda dan tidak begitu jauh dari Selat Malaka.

VOC sendiri sudah memiliki kantor dagang di Banten tetapi kedudukan Kesultanan Banten pada saat itu masih sangat kuat sehingga VOC menjatuhkan pilihan di Jayakarta atau Jakarta karena letaknya yang dekat dengan muara Sungai Ciliwung.

Dalam perkembangan selanjutnya, Jayakarta di bawah penguasaan Kerajaan Banten justru makin memperlihatkan kemunduran. Berbagai perjanjian dengan Belanda dibuat, termasuk perjanjian antara Pieter Both, Gubernur Jenderal pertama Hindia Belanda (1610 – 1614) dengan Pangeran Jakarta Wijayakrama tahun 1610.

Di kemudian hari, Pangeran Jayakarta murka lantaran Belanda berusaha memasuki bentengnya di kota pelabuhan tersebut. Peperangan antara Banten yang dibantu Inggris terhadap Belanda pun dilakukan terbuka sejak 23 Desember 1618.

Jan Pieterszoon Coen yang merupakan Gubernur Jenderal wilayah VOC berusaha menghimpun kekuatan dan meminta bantuan ke Maluku, sementara di Jayakarta Pieter van den Broecke seorang pedagang kain Belanda yang bertugas di VOC ditangkap pasukan Pangeran Jayakarta.

Baca Juga: Alhamdulillah Tepat di Hari Ulang Tahun Jakarta, Ada BLT PKH Rp750 Ribu Siap Cair Masuk Kantong

JP Coen mengirimkan bala bantuan dari Maluku pada 10 Mei 1619. Tak tanggung-tanggung, ia membawa 16 kapal untuk menyerbu benteng. Berkat persiapan yang matang ditambah sedang adanya kekosongan pimpinan di Jayakarta lantaran ditarik ke Banten, pada 30 Mei 1619 Kota Jayakarta berhasil dikuasai oleh Belanda.

Sejak saat itulah lahir nama Batavia. "Tanggal ini tidak dipilih karena tidak mencerminkan jati diri bangsa," kata Candrian.

Ratu Adil yang tak terpilih

Tanggal pasti kedua adalah 8 Desember 1942. Tanggal ini mengacu ke pengubahan Batavia menjadi daerah istimewa dengan nama Jakarta Tokubetsu Shi bertepatan Hari Perang Asia Timur Raya.

Ada bau Jepang di sini sebab memang begitu Jepang masuk ke Indonesia, semua yang berbau Belanda dimusnahkan dan diganti dengan istilah Indonesia atau Jepang. Tujuannya untuk memperoleh simpati bangsa Indonesia. Jadi secara tidak langsung, kedatangan dan kebijakan Jepang telah memperluas peranan bahasa Indonesia.

Bangsa Jepang sendiri sudah sejak lama tertarik dengan Indonesia. Ketika zaman penjajahan Belanda, para pedagang Jepang sudah mengadakan kontak dagang di Indonesia. Ketika JP Coen membangun Batavia sebagai kota bertembok, orang Jepang termasuk kasta yang tinggal di dalam tembok bersama orang Eropa.