Find Us On Social Media :

Berangkat Haji Indonesia Tahun 1965 Ongkosnya 1,1 - 1,2 Juta, Hanya Orang Kaya Yang Bisa Ke Sana

By Moh. Habib Asyhad, Senin, 10 Juni 2024 | 16:38 WIB

Dulu, hanya orang-orang yang benar-benar kaya bisa berangkat haji. Pada 1965, ongkos haji berkisar dari 1,1 juta hingga 1,2 juta. Itu angka yang sangat besar.

Perjalanan haji pada masa itu sangat berat dan memakan waktu lama, bisa mencapai berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Pangeran Abdul Dohhar harus melewati beberapa tempat sebelum sampai ke Makkah, seperti Aceh, India, dan Yaman.

Di setiap tempat, ia harus berganti kapal dan menghadapi berbagai risiko, seperti penyakit, perompakan, perang, dan lain-lain. Banyak jamaah haji yang tidak berhasil sampai ke Tanah Suci atau pulang dalam keadaan sakit atau meninggal.

Namun, Pangeran Abdul Dohhar tidak putus asa dan tetap bersemangat untuk menunaikan ibadah haji. Dia juga memanfaatkan perjalanan hajinya untuk belajar ilmu agama dari para ulama di Makkah dan Madinah.

Sementara menurut sejarawan Azyumardi Azra, pergi haji bagi orang Indonesia dulu tak sekadar beribadah. Azra menyebut bahwa perjalanan ibadah haji muslim Indonesia bertama kali terjaid pada abad 16 dan semakin massif pada abad 16.

Semakin banyaknya muslim yang naik haji ketika itu, lanjut Azra seperti dikutip dari laman resmi Muhammadiyah.or.id, semakin berkembang Islam di Nusantara.

"Perkembangan Islam semakin massif dan ini kemudian ditunjang dengan mulai berkembangnya kerajaan-kerajaan, kesultanan-kesultanan terutama sejak awal abad 16," ujar Azra. "Yang kesultanan-kesultanan ini terlibat dalam perdagangan internasional."

Masih menurut mantan rektor UIN Syarif Hidayatullah itu, kerajaan-kerajaan Islam yang rutin mengirim delegasi ke Mekkah antara lain ada Kerajaan Mataram Islam, Banten, juga Aceh.

Bahkan delegasi dari Aceh hanya ke Mekkah, tapi juga dikirimkan sampai ke Istanbul, Turki. Seperti disebut di awal, pergi haji tak sekadar ibadah bagi muslim Nusantara ketika itu.

Azra menegaskan, keberangkatan haji mereka juga sebagai wahana untuk mendapatkan pengakuan dari Usmani ketika itu. Para haji ini kemudian mendapat gelar "Ashabul Jawi" atau orang-orang Jawa awal di Makkah dan Madinah.

Begitulah orang-orang dulu Indonesia berangkat haji.

-----

Intisari kini telah hadir di WhatsApp Channel, dapatkan artikel terupdate di sini

-----

Dapatkan artikel terupdate dari Intisari-Online.com di Google News