Find Us On Social Media :

Saking Kayanya Pulau Banda Sampai Ditukar Dengan Pulau Manhattan

By Afif Khoirul M, Sabtu, 8 Juni 2024 | 09:15 WIB

Pulau Banda pernah menjadi rebutan Eropa hingga Belanda rela menukarnya dengan Manhattan.

Baca Juga: Kisah Indonesia Tantang Negara-Negara Adidaya Barat Berperang di Negeri Jiran

Meskipun para penjelajah Eropa menganggap Banda sebagai satu-satunya sumber pala, kenyataannya banyak varian pala yang tumbuh di berbagai tempat, dari India hingga Papua.

Menurut Roy Ellen, seorang antropolog Inggris, menyatakan bahwa perdagangan pala awal mungkin bukan hanya pala Banda, tetapi juga pala panjang dari Papua yang juga dibudidayakan di bagian lain Maluku.

Penelitian Ellen menunjukkan bahwa Banda merupakan pintu masuk penting untuk perdagangan barang mewah dari Papua ke Cina. Orang Banda, yang merupakan navigator ulung, telah kaya raya berkat pengetahuan mereka tentang rute perdagangan dan hubungan dengan penduduk lokal.

Mereka tinggal di desa-desa otonom yang dikelola oleh Orang Kaya, yang bersaing untuk kekuasaan perdagangan.

Pada awal milenium kedua, Banda mulai membudidayakan pala secara aktif. Baik karena kualitas atau strategi ekonomi yang cerdik, Banda menjadi pelabuhan utama untuk perdagangan pala, sering dikunjungi oleh pedagang dari berbagai bangsa.

Ketika Portugis tiba pada tahun 1510-an, mereka kesulitan masuk ke dalam sistem perdagangan Banda. Belanda yang datang kemudian pada tahun 1599, menggunakan kekuatan militer untuk memaksa Banda berdagang hanya dengan mereka.

Namun, setelah Belanda pergi, Banda kembali berdagang seperti biasa, bahkan membuat kesepakatan dengan Inggris untuk menyeimbangkan kekuatan.

Konflik antara Banda dan Eropa mencapai puncaknya pada tahun 1621, ketika Belanda berhasil mengusir Inggris dari kepulauan tersebut. Jan Pieterszoon Coen, yang memimpin VOC, menyerang Banda Besar dengan pasukan besar.

Meskipun mendapat perlawanan, Belanda berhasil menguasai pulau tersebut. Namun, serangan gerilya dari Banda menyebabkan Coen melakukan tindakan brutal terhadap mereka yang menyerah.

Akhirnya, Belanda membakar desa-desa dan memperbudak penduduk, dengan banyak dari mereka memilih untuk menyerah.

Saat ini Intisari hadir di WhatsApp Channel, ikuti kami di sini

Dapatkan artikel teupdate dari Intisari-Online.com di Google News