Find Us On Social Media :

Bukti Indonesia Negara Kaya Minyak Bahkan Sejak Zaman Kolonial Belanda

By Afif Khoirul M, Kamis, 6 Juni 2024 | 09:15 WIB

Kilang minyak di pangkalan Brandan.

Addalah salah 2 dari 3 perusahaan tersebut. Perusahaan minyak besar yang beroperasi di Indonesia sebelum tahun 1945.

BPM (Bataafsche Petroleum Maatschappij)

Dikenal juga sebagai Perusahaan Minyak Batavia, BPM didirikan pada tahun 1907 oleh Royal Dutch Petroleum Company dan Shell Trading and Transport Company. BPM berpusat di Batavia, yang kini dikenal sebagai Jakarta, pusat pemerintahan Hindia Belanda.

Dengan kepemilikan 60% oleh Royal Dutch dan 40% oleh Shell, BPM dengan cepat mendominasi industri minyak di Indonesia, menguasai lebih dari 95% produksi minyak mentah di negara tersebut pada tahun 1920.

Pada tahun 1921, BPM dan pemerintah Hindia Belanda membentuk NIAM (Nederlands Indische Aardolie Maatschappij) sebagai tanggapan terhadap booming industri minyak.

Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, terjadi perubahan besar dengan pemerintah Indonesia mengambil alih 50% kepemilikan NEI di NIAM. Ini menandai awal dari perusahaan minyak milik negara Indonesia dan memulai kerja sama antara BPM dan pemerintah Indonesia.

Pada tahun 1965, BPM menjual semua asetnya di Indonesia kepada PN Permina, yang kemudian menjadi Pertamina, dengan harga 110 juta dollar AS.

Operasi BPM di Indonesia:

Di Kalimantan: BPM mengakuisisi ladang dan kilang minyak di Balikpapan dari perusahaan Mathilda pada tahun 1907, serta ladang minyak di Sanga Sanga dan Tarakan yang telah ditemukan oleh KNPM. Di Tarakan, BPM mengebor 700 sumur dan membangun kilang, dengan produksi mencapai sekitar 18.000 BOPD pada tahun 1920-an.

Baca Juga: Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 4% di 2024

Di Sumatera Utara: BPM mengambil alih operasi ladang dan kilang minyak di Pangkalan Brandan dan fasilitas ekspor minyak di Pangkalan Susu.

Di Jawa: BPM mengakuisisi aset minyak DPM, yang telah menemukan dan mengoperasikan lapangan minyak di dekat Surabaya, serta membangun kilang pertama di Indonesia di Wonokromo pada tahun 1893.