Find Us On Social Media :

Sejarah Kelam: Tiga Lokasi Eksekusi Hukuman Gantung di Batavia

By Mahandis Yoanata Thamrin, Rabu, 5 Juni 2024 | 17:20 WIB

Sahabat Museum menggelar Plesiran Tempo Doeloe bertajuk 'Hoekoeman Gantoeng di Tana Lapang'. Tampak Ade Purnama, pendiri Sahabat Museum, tengah mengisahkan tentang salah sudut Kota Batavia, Gerbang Amsterdam.

Baca Juga: Seperti Apa Hak VOC untuk Menebang Tanaman Rempah-Rempah di Maluku?

"Untuk menuntaskan hasratnya," demikian Adep berkisah, "tak segan ia membunuh para suami dari wanita yang ia incar." Namun, kekejian sang Playboy dari Patekoan itu pun kelak berkesudahan. Atas pembunuhan-pembunuhan itu ia digantung di halaman depan Stadhuis, Balai Kota Batavia.

Adep mengajak para peserta untuk menyigi tempat-tempat yang pernah menjadi ajang eksekusi hukuman mati di Kota Batavia.  Setidaknya, berdasar peta, lukisan, catatan zaman VOC sampai kesaksian pejalan zaman Hindia Belanda, terdapat tiga tempat ajang eksekusi hukuman gantung di Batavia. 

Pertama, tempat yang dijuluki sebagai Galgenveld—bermakna tiang gantungan—berada di tanah lapang di sisi selatan Kastel Batavia, kini kawasan sekitar Jalan Tongkol. Lokasi eksekusi hukuman gantung paling tua sepanjang sejarah Batavia.

Menurut peta Kota Batavia karya Frans Floriszoon van Berckenrodee yang dilukis di atas kanvas pada 1627, terdapat lokasi tiang gantungan di sebuah tanah lapang di selatan Kastel Batavia. Persisnya di sisi timur tanah lapang itu. Ia merupakan surveyor dan pembuat peta sekitar 1625-1638 di Batavia, yang tampaknya mempersembahkan karyanya untuk Jan Pieterszoon Coen. Ketika itu Coen kembali ke Jawa demi jabatan kedua kalinya sebagai Gubernur Jenderal VOC (1627-1629).

Sementara peta Kota Batavia yang dilukis pada 1629 oleh Venant Fecit telah menunjukkan lokasi tiang gantungan pada kawasan yang sama, yakni di tanah lapang di sisi selatan Kastel Batavia, namun berada di sisi barat tanah lapang itu. Di peta itu tempat eksekusi hukuman disebut sebagai De Justitieplaets van ‘t Casteel.

Perihal perbedaan tempat eksekusi ini Muhammad Asyrafi memberikan pendapat dalam tesisnya di Universiteit Leiden, Belanda. Kajiannya bertajuk A Distant Mirror: Violent Public Punishment in the VOC Batavia, 1729-1739, yang dituntaskannya pada 2020.

Asyrafi mengungkapkan, "Peta juga merupakan salah satu sumber utama yang dapat digunakan untuk mengungkap lokasi tempat eksekusi VOC. Namun, menemukan lokasi tepat tempat eksekusi dan tiang gantungan di peta Batavia lama rumit karena sumber VOC menunjukkan lokasi yang berbeda tempat eksekusi." 

Ia juga menyelidik lukisan karya Johannes Rach, seorang pelukis VOC asal Denmark yang menetap di Batavia sejak 1764 sampai akhir hayatnya pada 1783. Dalam lukisan Rach berjudul Het Kasteel Poort van Binnen, lokasi Groenezoodje atau Galgenveld yang merujuk eksekusi hukuman itu mendekati dengan lokasi yang ditunjukkan peta karya Frans Floriszoon van Berckenrodee—berada di sisi timur lapangan Kastel Batavia.  

Asyrafi menjelaskan istilah Groenezoodje yang digunakan di Batavia merujuk nama tempat eksekusi di Den Haag. "Sebutan Groenezoodje artinya Rumput Hijau. Groenezoodje di Den Haag benar-benar berwarna hijau," tulisnya. "Meskipun nama Groenezoodje di Batavia mengacu pada perancah tempat dilakukannya proses eksekusi, kemungkinan besar perancah tersebut tidak berwarna hijau."