Find Us On Social Media :

Misteri Harta Kekayaan Soeharto di Bank Swiss

By Afif Khoirul M, Rabu, 5 Juni 2024 | 15:28 WIB

Misteri kekayaan mantan Presiden Soeharto yang disembunyikan di Bank Swiss.

Schlumpf mengatakan Pemerintah Swiss memerlukan permintaan dari Indonesia sebelum dapat memerintahkan bank untuk membekukan aset Suharto.

Sementara Schlumpf menyatakan bahwa pemerintah Swiss kala itu siap membekukan aset Soeharto jika ditemukan kebenarannya. 

Perlu diketahui, Swiss memang kerap kali menjadi tempat persembunyian uang gelap para koruptor di seluruh dunia, karena menawarkan privasi yang cukup ketat, dan tidak mudah dilacak.

Namun, pemerintah Swiss pernah bertindak, untuk membantu membekukan rekening mantan Presiden Filipina Ferdinand Marcos tahun 1986, setelah dirinya digulingkan.

Menyembunyikan Lebih Sulit Daripada Menghilangkan

Sementara itu, ketika lengser dari Jabatannya sebagai presiden Indonesia, dan memulai kehidupan sebagai rakyat biasa. Banyak pertanyaan muncul untuk apa kekayaan sebesar itu dikumpulkan, oleh Soeharto, anak-anak, dan kroni-kroninya?

Menurut Washington Post, Sebagian besar warisan gabungan Soeharto kepada negaranya adalah kerajaan bisnis yang sangat besar dan luas, banyak yang menyebutnya  sebagai Suharto, Inc, yang dikendalikan oleh enam anaknya, saudara tirinya, dan sejumlah kerabat, teman, dan saudara tirinya. rekanan dan berbagai macam gantungan.

Anak-anak Soeharto terkenal telah menjadi multijutawan dengan berdagang langsung ke istana presiden, terlibat dalam segala hal mulai dari rokok kretek hingga jalan tol, dari pabrik petrokimia hingga manufaktur mobil. Begitu luasnya jangkauan keluarga pertama terhadap perekonomian Indonesia.

Beberapa anggota keluarga mengepalai konglomerat bisnis mereka sendiri. Anak pertama Bambang Trihatmodjo berada di puncak grup Bimantara, yang memproduksi mobil Cakra, memiliki surat kabar dan outlet penyiaran, serta terlibat dalam petrokimia, pipa gas, dan saham utama di Hotel Grand Hyatt.

Anak bungsunya, Hutomo Mandala Putra, atau Tommy Soeharto, menjalankan Grup Humpuss, yang terlibat dalam komunikasi, monopoli cengkeh, dan pesaing mobil lokal, Timor. Putri Siti Harjanti Rukmana memiliki grup Citra Lantoro Gung, yang membangun jalan tol dan fasilitas lainnya, serta terlibat dalam proyek pembangkit listrik dan transportasi.

Dan anak-anak bukan satu-satunya. Saudara tiri Suharto, Sudwikatmono, berkecimpung dalam perbankan, memonopoli film di sini melalui kendalinya atas impor film dan semua jaringan teater, serta memiliki berbagai restoran, supermarket, dan hotel.

Bahkan cucu Soeharto, Ari Sigit, juga ikut terlibat, dengan memiliki gerai ritel, saham di perusahaan distribusi air di Jakarta, bagian dari pemungutan pajak atas penjualan minuman beralkohol, dan monopoli yang menguntungkan untuk ekspor sarang burung walet, yang digunakan dalam masakan makanan Cina di seluruh wilayah.