Find Us On Social Media :

Ini Alasan Mengapa Ternate Dan Tidore Disebut Sebagai Titik Nol Jalur Rempah

By Moh. Habib Asyhad, Senin, 13 Mei 2024 | 21:17 WIB

Ini alasan mengapa Ternate dan Tidore disebut sebagai titik nol jalur rempah.

Perkembangan dan kemajuan kerajaan tersebut membuat perebutan pengaruh dan kekuasaan kedua wilayah.

Sehingga keduanya membentuk dua buah persekutuan yang bernama Uli Lima (persekutuan lima saudara) dan Uli Siwa (persekutuan sembilan saudara).

Uli Lima dipimpin oleh Kerajaan Ternate dengan membawahi Ambon, Bacan, Obi, dan Seram.

Sementara Uli Siwa dipimpin Kerajaan Tidora dengan membawahi Makean, Halmahera, Kai dan pulau-pulau lain hingga ke Papua bagian Barat.

Kedua persekutuan tersebut saling berselisih untuk menguasai perdagangan rempah-rempah.

Perselisihan Kerajaan Ternate dan Tidore semakin panas dengan kedatangan bangsa-bangsa Eropa.

Portugis merupakan negara Eropa pertama yang masuk ke Maluku pada 1512.

Portugis menjadikan Kerajaan Ternate sebagai sekutu dan membangun benteng Sao Paulo.

Spanyol datang ke Maluku pada 1521 dan menjadikan Kerajaan Tidore menjadinya sekutunya.

Kedatangan mereka ke Maluku ingin menguasai dan memonopoli perdagangan rempah rempah di Maluku.

Adanya perselisihan atau konflik yang terjadi ada dua kerajaan mampu dimanfaatkan.

Mereka mampu mengadu domba Kerajaan Ternate dan Tidore yang sedang berselisih.