Find Us On Social Media :

Ini Alasan Mengapa Ternate Dan Tidore Disebut Sebagai Titik Nol Jalur Rempah

By Moh. Habib Asyhad, Senin, 13 Mei 2024 | 21:17 WIB

Ini alasan mengapa Ternate dan Tidore disebut sebagai titik nol jalur rempah.

Melalui rempah cengkeh, Ternate menjadi jalur perdagangan rempah terpenting di Nusantara bagian timur kala itu.

Hingga kini, jejak-jejak perdagangan di masa lampau masih bisa ditemui melalui situs-situs pertahanan, seperti Benteng Oranje, Masjid Sultan Ternate, dan Benteng Kalamata.

Beberapa bangunan tua peninggalan sejarah tersebut pun masih dirawat dan telah ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Ternate dan Tidore surga rempah-rempah

Kerajaan Ternate dan Tidora merupakan dua kerajaan besar yang terletak di Kepulauan Halmahera Maluku Utara.

Letak kedua kerajaan berada di Kepulauan Maluku merupakan menjadi sumber atau penghasil rempah-rempah Nusantara dan dunia.

Sumber rempah-rempah tersebut mendorong bangsa-bangsa Eropa untuk menguasai.

Kerajaan Ternate dan Tidore memiliki peran yang menonjol dalam menghadapi kekuatan-kekuatan asing yang mencoba menguasai Malaku.

Kerajaan Ternate atau dikenal Kerajaan Gapi dan Kerajaan Tidore berdiri pada abad ke-14.

Dalam buku Mengenal Kerajaan-Kerajaan Nusantara (2009) karya Deni Prasetyo, Kerajaan Ternate dan Tidore sangat terkenal dengan hasil rempah-rempahnya, seperti pala, lada, cengkeh dan sejenisnya.

Pada masa itu, rempah-rempah umumnya diperlukan bangsa-bangsa Eropa.

Sehingga harganya cukup tinggi dan telah membuat makmur rakyat Maluku.