Find Us On Social Media :

Siapa Saja Tokoh Perlawanan Rakyat Aceh Melawan Belanda?

By Afif Khoirul M, Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:15 WIB

Ilustrasi - Berikut beberapa tokoh penting dalam perlawanan rakyat Aceh melawan Belanda.

Intisari-online.com - Perang Aceh, yang berlangsung selama 38 tahun (1873-1904), menjadi salah satu perlawanan paling gigih dan heroik dalam sejarah Indonesia melawan penjajahan Belanda.

Di balik pertempuran sengit dan strategi lihai, terdapat para pejuang-pejuang berani yang memimpin rakyat Aceh dalam meraih kemerdekaan.

Berikut beberapa tokoh penting dalam perlawanan rakyat Aceh melawan Belanda:

1. Teuku Umar:

Dikenal sebagai panglima perang yang tangguh dan ahli strategi gerilya.

Pernah bekerja sama dengan Belanda, namun kemudian membelot dan kembali memimpin perlawanan.

Gugur dalam pertempuran di Meulaboh pada tahun 1899.

2. Cut Nyak Dien:

Istri Teuku Umar yang menjadi pemimpin pasukan gerilya setelah suaminya gugur.

Terkenal dengan kegigihannya dan semangat pantang menyerah.

Ditangkap Belanda pada tahun 1904 dan diasingkan ke Sumedang, Jawa Barat, hingga wafat pada tahun 1908.

3. Panglima Polem:

Salah satu pemimpin awal perlawanan Aceh bersama Sultan Mahmud Syah.

Gugur dalam pertempuran di Keumala pada tahun 1873.

Baca Juga: Sumber Sejarah Kerajaan Banten, Naskah Kuno hingga Catatan Portugis

4. Sultan Muhammad Daud Syah:

Sultan Aceh yang memerintah pada masa Perang Aceh.

Menyerah kepada Belanda pada tahun 1903, menandakan berakhirnya perlawanan besar.

5. Teungku Chik di Tiro:

Ulama dan pemimpin spiritual yang berperan penting dalam memobilisasi rakyat Aceh untuk melawan Belanda.

Gugur dalam pertempuran di Seureukeue pada tahun 1891.

6. Cut Meutia:

Seorang pejuang perempuan yang berani dan tangguh.

Gugur dalam pertempuran di Meureubo pada tahun 1903.

7. Pang Nanggroe:

Penerus Cut Meutia dalam memimpin perlawanan di wilayah Pidie.

Ditangkap Belanda pada tahun 1904 dan diasingkan ke Banda Neira, Maluku.

Baca Juga: Sejarah dan Kiasan Warna Serta Cara Penggunaan Bendera Merah Putih

8. Teuku Raja Sabi:

Pemimpin perlawanan di wilayah Gayo.

Menyerah kepada Belanda pada tahun 1905.

9. Tengku Hasyim Banta Muda:

Panglima Besar Angkatan Perang Aceh yang memimpin perlawanan di wilayah Pidie.

Menyerah kepada Belanda pada tahun 1904.

10. Tengku Muhammad Saman:

Ulama dan pemimpin spiritual yang berperan penting dalam perlawanan Aceh di wilayah Aceh Selatan.

Ditangkap Belanda pada tahun 1907 dan diasingkan ke Banda Neira, Maluku.

Perlu diingat bahwa masih banyak tokoh-tokoh lain yang ikut berjasa dalam perlawanan rakyat Aceh melawan Belanda.

Semangat juang dan pengorbanan mereka menjadi warisan berharga bagi bangsa Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan.

Demikian, beberapa tokoh penting dalam perlawanan rakyat Aceh melawan Belanda.