Find Us On Social Media :

Gegara VOC Gagal Sediakan Perawan Siap Kawin, Pegawai Kompeni Malah Kegirangan Bisa Bebas Dengan Para Nyai Dan Gundik

By Moh. Habib Asyhad, Kamis, 25 April 2024 | 20:17 WIB

Gegara VOC Gagal Sediakan Perawan Siap Kawin, Pegawai Kompeni Malah Kegirangan Bisa Bebas Dengan Para Nyai Dan Gundik

Leonard Blusse dalam buku Persekutuan Aneh: Pemukim Cina, Wanita Peranakan, dan Belanda di Batavia VOC memaparkan, Gubernur Jenderal JP Coen menyadari bahwa manusia tak bisa hidup tanpa wanita.

JP Coen pun harus menghadapi keharusan menyediakan, "perawan-perawan Belanda yang sudah mateng kawin."

Perawan-perawan itu tak lain adalah untuk karyawan JP Coen di Timur, termasuk Batavia.

Namun, pada kenyataannya noni-noni Belanda itu gampang merana berada di daerah tropis.

Sejak 1635, dewan komisaris mengubah taktik dan mengikuti cara-cara kolonisasi Portugis, menggalakkan perkawinan dengan perempuan Asia untuk menciptakan perempuan campuran yang patuh khususnya di Batavia.

Peraturan kala itu, seorang pria yang menikah dengan perempuan hitam pribumi tak boleh membawa keluarganya ke Belanda.

Peraturan itu membuat banyak pegawai Kompeni lebih suka hidup dengan nyai-nyai.

Sehingga kapan saja ia memutuskan kembali ke Belanda, dia bisa membebaskan diri dari ikatan dengan gundik-gundik dan anak-anaknya untuk kemudian di negeri sendiri memilih istri yang diimpi-impikan.

Sistem pergundikan ini sudah ada sejak sebelum Belanda tiba, dan menurut Blusse, sistem ini ditentang para pembesar gereja di Batavia.

Sistem pergundikan itu menghasilkan sejarah panjang keberadaan para nyai.

Kembali ke Macao Po, seiring dengan perkembangan Batavia, prostitusi pun meluas ke Gang Mangga, kini sekitaran Jalan Pangeran Jayakarta.

Kompleks prostitusi Gang Mangga akhirnya kalah bersaing dengan rumah bordil Soehian yang dibikin orang China.

Pemerintah Belanda menutup tempat itu namun kemudian prostitusi tumbuh kembali di Gang Hauber (Petojo) dan Kaligot (Sawah Besar).

Dapatkan artikel terupdate dari Intisari-Online.com di Google News