Find Us On Social Media :

Pura-pura Berduka Dengan Cukur Gundul? Ini Yang Dilakukan Putra Sultan Agung Usai Bunuh Sang Adik Yang Nekat Berontak

By Moh. Habib Asyhad, Senin, 22 April 2024 | 14:33 WIB

Pemberontakan pertama yang harus dihadapi Amangkurat I saat menjadi raja Mataram Islam datang dari adiknya sendiri, Pangeran Alit.

"Beginilah tampang orang-orangmu yang ingin mengangkatmu sebagai raja," gertak Amangkurat I.

Pangeran Alit langsung mencabut kerisnya, menikam kepala-kepala itu sembari mengutuk Pasisingan.

Amangkurat I lalu memerintahkan Pangeran Alit untuk menyerahkan orang-orangnya kepadanya.

Alit kemudian memenuhi tuntutan itu, meminta semua bawahannya untuk menyerahkan diri.

Tapi mereka menangis, dan itu membakar hati Pangeran Alit.

Pangeran Alit kemudian meminta mereka untuk mempersenjatai diri.

Di tempat lain, Sunan memerintahkan dua orangnya untuk menghadap Alit, merek adalah Sumengit dan Dakawana.

Alih-alih sikap kooperatif, kedua utusan itu justru mendapat "sambutan hangat" dari Pangeran Alit.

Sumengit dibunuh, sementara Dakawana bisa melarikan diri sehingga bisa melaporkan kejadian tersebut kepada raja.

Raja kemudian memberi perintah kepada Pangeran Purbaya untuk menyelesaikan persoalan Pangeran Alit dengan cara selunak-lunaknya.

Purbaya lalu memerintahakn prajurit dan adipati untuk mempersiapkan senjata mereka.

Singkat cerita, Pangeran Alit melakukan penyerbuan, tapi gerombolan itu mudah saja disapu oleh prajurit istana.

Kini tinggallah Pangeran Alit seorang diri.

Singkat cerita, Pangeran Alit tewas dalam pemberontakan tersebut, akibat keris Setan Kober yang menggores pahanya.

Meskipun awalnya itu luka ringan, tapi goresan itu membuat Pangeran Alit akhirnya tewas di bawah pohon waringin kurung.

Jenazahnya kemudian diangkat ke Setinggil, ditangisi oleh ibunya, lalu dimakamkan di Makam Imogiri, di sebelah makam Sultan Agung.

Dapatkan artikel terupdate dari Intisari-Online.com di Google News