Orang yang melaporkan perbuatan Amangkurat I adalah Pangeran Alit.
Perselisihan tersebut muncul kembali saat Amangkurat I naik jadi raja Mataram Islam.
Semua berawal dari hasutan Tumenggung Pasisingan dan anaknya, Tumenggung Agrayuda.
Tumenggung Pasisingan merupakan salah satu emban Pangeran Alit.
Keduanya meyakinkan Pangeran Alit bahwa separuh Mataram berada di pihaknya.
Pangeran Alit, yang ketika itu masih 19, tahun setuju untuk menyerang alun-alun selatan.
Sialnya, rencana serangan itu diketahui oleh Pangeran Purbaya, di mana dia langsung melaporkan kepada Sunan.
Amangkurat I langsung menurunkan perintah, bunuh Tumenggung Pasisingan begitu dia datang bekerja.
Esok pagi, perintah itu dilaksanakan.
Kepala Pasisingan dipenggal, pun begitu dengan kepala putra.
Setelah eksekusi itu, seorang pesuruh wanita diperintahkan oleh Amangkurat I untuk memanggil adiknya, Pangeran Alit.
Setibanya Pangeran Alit di hadapannya, Amangkurat I langsung melemparkan kepala Pasisingan dan Agrayuda ke hadapan Alit.