Kisah Sang Pencerah dari Bukit Giri, Jaka Samudra aka Sunan Giri

Yoyok Prima Maulana

Penulis

Reruntuhan Giri Kedaton peninggalan Sunan Giri.

Intisari-online.com - Di antara hamparan perbukitan di Gresik, Jawa Timur, terukir kisah inspiratif seorang pemuka agama yang tak kenal lelah.

Dialah Sunan Giri, cucu ke-23 Nabi Muhammad SAW yang mewakafkan hidupnya untuk menyebarkan cahaya Islam di tanah Jawa.

Lahir dengan nama kecil Jaka Samudra, setelah dewasa dia menyandang banyak nama.

Mulai dari Raden Paku, Prabu Satmata, Muhammad Ainul Yaqin, dan yang paling terkenal adalah Sunan Giri.

Sejak kecilSunan Giri dikaruniai kecerdasan luar biasa.

Di bawah bimbingan sang ayah, Maulana Ishaq, dan Sunan Ampel, ia menjelma menjadi ulama muda yang gemilang.

Tak hanya ilmu agama, ia pun mahir dalam seni dan budaya, menjadikannya sosok yang unik dan penuh inspirasi.

Berbekal ilmu dan kecerdasannya, Sunan Giri mendirikan sebuah pesantren di Bukit Giri, yang kemudian dikenal sebagai Giri Kedaton.

Di sanalah ia merajut strategi dakwah yang tak biasa. Ia tak hanya berceramah, tetapi juga menciptakan tembang-tembang indah dan permainan tradisional yang sarat nilai-nilai Islam.

Kearifan lokal pun tak luput dari perhatian Sunan Giri. ia menghormati tradisi dan budaya setempat, dan dengan cerdik menyelipkan pesan-pesan Islam di dalamnya.

Pendekatannya yang penuh kasih dan toleransi ini membuka hati masyarakat untuk menerima Islam dengan tangan terbuka.

Tak hanya di Jawa, pengaruh Sunan Giri merentang hingga ke Madura, Lombok, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku.

Beliau tak hanya menyebarkan Islam, tetapi juga membangun fondasi pendidikan dan kepemimpinan yang kokoh.

Di bawah kepemimpinannya yang bijaksana, Giri Kedaton berkembang menjadi pusat pendidikan Islam terkemuka.

Para muridnya dididik dengan disiplin dan dilatih menjadi pemimpin yang adil dan berbudi luhur.

Sunan Giri wafat pada tahun 1506 M, meninggalkan jejak sejarah yang tak terhapuskan.

Iatak hanya dikenang sebagai wali yang menyebarkan Islam, tetapi juga sebagai pemersatu bangsa dan pelopor pendidikan yang visioner.

Baca Juga: Ironi Kedudukan Giri Kedaton Di Mata Mataram Islam, Awalnya Dimintai Restu Ujungnya Ditaklukkan

Artikel Terkait