Ia mendasarkan teorinya pada keyakinannya bahwa Islam tidak mungkin masuk langsung dari Arab tanpa perantara pengajaran tasawuf yang berkembang di India atau Gujarat.
Menurut teori ini, wilayah pertama di Indonesia yang mengenal Islam adalah Kesultanan Samudera Pasai pada abad ke-13 M.
Teori Persia
Hoesein Djajadiningrat dan Abubakar Atjeh mengemukakan teori bahwa Islam di Nusantara berasal dari Persia dan bermazhab Syiah.
Teori ini didasarkan pada sistem baca huruf Alquran yang mirip dengan yang digunakan di Persia.
Namun, teori ini memiliki kelemahan karena tidak semua pengguna sistem baca Alquran di Persia menganut Syiah.
Contohnya, Baghdad, ibu kota Khilafah Abbasiyah, mayoritas penduduknya adalah penganut Ahlussunnah wal Jama'ah.
Di Jawa Barat, meskipun menggunakan sistem baca yang sama, masyarakatnya bermazhab Syafii, bukan Syiah.
Teori Cina
Slamet Muljana, seorang sejarawan Indonesia, mengemukakan teori yang berbeda.
Ia berpendapat bahwa Sultan Demak dan para Wali Songo adalah keturunan China.
Baca Juga: Inilah Sejarah Singkat Nabi Muhammad, dari Lahir Hingga Wafat