Inilah Sejarah Singkat Nabi Muhammad, dari Lahir Hingga Wafat

Ade S

Editor

Ilustrasi. Sejarah singkat Nabi Muhammad, dari kelahirannya di Mekkah, masa dakwah di Madinah, hingga wafatnya. Kisah inspiratif teladan umat Islam.
Ilustrasi. Sejarah singkat Nabi Muhammad, dari kelahirannya di Mekkah, masa dakwah di Madinah, hingga wafatnya. Kisah inspiratif teladan umat Islam.

Intisari-Online.com -Siapakah Nabi Muhammad? Sosok sentral dalam Islam yang membawa wahyu Allah SWT.

Artikel ini mengulas sejarah singkat Nabi Muhammad, dari masa kecilnya yang penuh makna, hingga perjuangan dakwahnya yang penuh rintangan.

Bagaimana beliau diutus sebagai nabi dan rasul terakhir?

Bagaimana beliau membangun komunitas Muslim di Madinah?

Bagaimana beliau menyebarkan Islam dengan penuh kebijaksanaan?

Temukan jawabannya dalam kisah inspiratif ini.

KelahirandanMasa Kecil yang Penuh Kehilangan

Meski terdapat beragam pendapat mengenai tanggal, bulan, dan tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW, yang paling populer adalah pada 12 Rabiul Awwal tahun Gajah.

Tahun tersebut bertepatan dengan peristiwa serangan tentara bergajah pimpinan Abrahah ke Kabah.

Pendapat lain menyebut tanggal 8 atau 9 Rabiul Awwal, bulan Ramadan, Muharram, atau Rajab.

Baca Juga: Kejahatan Abu Lahab, Temui Kematian Usai Tak Percaya Nabi Muhammad

Terlepas dari perbedaan tanggal, yang pasti Nabi Muhammad SAW berasal dari Bani Hasyim, klan terhormat dalam Suku Quraisy.

Beliau lahir yatim. Sang ayah, Abdullah bin Abdul Muthalib, meninggal saat Nabi Muhammad masih dalam kandungan.

Segera setelah kelahiran, kakeknya, Abdul Muthalib, membawanya untuk melaksanakan tawaf keliling Kabah sebagai wujud syukur.

Abdul Muthalib pula yang memberinya nama Muhammad, yang berarti "orang yang terpuji."

Tradisi Arab kala itu mengharuskan persusuan bayi diserahkan kepada para perempuan khusus.

Maka, Nabi Muhammad SAW pernah diasuh oleh Tsuwaibah Al Islamiyah dan Halimah Sa'diyah. Namun, takdir kembali menimpa di usia enam tahun. Ibunda tercinta, Aminah, wafat.

Nabi Muhammad SAW kemudian diasuh oleh Ummu Aiman, budak ayahnya, bersama kakeknya.

Sayangnya, Abdul Muthalib pun menyusul Aminah dua tahun kemudian.

Sejak saat itu, paman beliau, Abu Thalib, mengambil alih tanggung jawab pengasuhan hingga Nabi Muhammad SAW dewasa.

Menikah dengan Khadijah dan Datangnya Wahyu Pertama

Di bawah asuhan Abu Thalib, Nabi Muhammad SAW tak hanya belajar berdagang, tetapi juga menggembala kambing.

Baca Juga: Punya Kedudukan Mulia, Inilah 6 Peristiwa Penting Yang Terjadi Pada Bulan Syaban

Pengalaman ini menempa karakternya sejak kecil.

Pada usia 14 tahun, beliau terlibat dalam Perang Fijar, membantu mengumpulkan panah.

Kejujurannya yang luar biasa membuatnya dikenal sebagai Al-Amin, "orang yang dapat dipercaya."

Reputasi ini menarik perhatian Khadijah, seorang janda kaya yang bergerak di bidang perdagangan.

Terkesan dengan sifat terpuji Muhammad, Khadijah mempercayakan barang dagangannya kepada beliau, bahkan memberikan upah dua kali lipat.

Pada usia 25 tahun, mereka menikah dan dikaruniai enam orang anak. Pernikahan ini menjadi sumber kebahagiaan dan kekuatan bagi Nabi Muhammad SAW.

Di tengah masyarakat Mekkah yang jahiliyah, Nabi Muhammad SAW memiliki kebiasaan untuk merenung di Gua Hira.

Pada usia 40 tahun, beliau menerima wahyu pertama di gua tersebut. Malaikat Jibril datang dengan cahaya yang terang dan menyampaikan ayat-ayat awal Al-Quran.

Kejadian ini membawa kekagetan dan kebingungan bagi Nabi Muhammad SAW.

Khadijah, dengan kebijaksanaannya, menenangkan beliau dan mengajaknya menemui Waraqah bin Naufal, seorang ahli kitab Nasrani.

Waraqah membenarkan bahwa Muhammad adalah nabi akhir zaman dan memberikan penguatan untuk memulai dakwah Islam.

Baca Juga: 20 Ucapan Isra Miraj 2024, Semoga Kita Semua Mendapat Safaat Dari Nabi Muhammad

Sejak saat itu, Nabi Muhammad SAW memulai misinya menyebarkan agama Allah di Mekkah.

Beliau menghadapi berbagai rintangan dan penentangan dari kaum kafir Quraisy, namun tetap teguh dalam menyampaikan risalah Islam.

Perjalanan dakwahnya penuh perjuangan dan pengorbanan, yang kelak mengantarkan beliau ke puncak kemenangan dan membawa rahmat bagi seluruh alam.

Perjuangan Tanpa Henti Hingga Wafat

Setelah menerima wahyu pertama, Nabi Muhammad SAW memulai dakwahnya.

Beliau mengajak keluarga, sahabat, dan masyarakat Mekkah untuk menyembah Allah SWT dan meninggalkan kepercayaan animisme.

Namun, seperti yang diramalkan Waraqah, dakwah ini menuai banyak tantangan.

Kaum Quraisy yang getol mempertahankan tradisi menyembah berhala menentang dan menganiaya Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya.

Khadijah, istri tercinta, menjadi sumber kekuatan dan penghiburan selama masa-masa sulit.

Namun takdir berkata lain, Khadijah wafat pada tahun kesepuluh kenabian.

Di tengah duka yang mendalam, Allah SWT memberikan peristiwa Isra Miraj sebagai hiburan dan penguatan bagi Nabi Muhammad SAW.

Peristiwa ini meniscayakan pentingnya Masjidil Aqsa dan menegaskan kedudukan tinggi Nabi Muhammad SAW di sisi Allah SWT.

Tak lama setelah Isra Miraj, tekanan kaum Quraisy semakin memuncak.

Demi keamanan para pengikutnya, Nabi Muhammad SAW melakukan hijrah ke Madinah pada tahun 622 M.

Di Madinah, beliau membangun masyarakat Islam yang kuat dan bersatu.

Selama 10 tahun, Nabi Muhammad SAW aktif berdakwah dan menggunakan berbagai metode strategis untuk menyebarkan Islam.

Puncak perjuangan Nabi Muhammad SAW terjadi pada tahun 632 M.

Beliau bersama kaum Muslim berhasil menaklukkan Mekkah tanpa pertumpahan darah yang berarti.

Kemenangan ini menandai runtuhnya dominasi kaum Quraisy dan membuka jalan bagi penyebaran Islam yang lebih luas.

Pada tahun yang sama, Nabi Muhammad SAW memimpin ibadah haji untuk pertama dan terakhir kalinya.

Dalam kesempatan tersebut, beliau menyampaikan Khotbah Wada di Arafah.

Melalui pidato ini, beliau mengingatkan para pengikutnya tentang ajaran Islam yang benar dan pentingnya persatuan umat.

Sekembalinya dari haji, kesehatan Nabi Muhammad SAW menurun drastis.

Beliau mengalami sakit kepala dan demam tinggi. Pada 8 Juni 632 M, Nabi Muhammad SAW wafat di Madinah dalam usia 63 tahun.

Kepergian beliau meninggalkan duka yang mendalam, namun perjuangan dakwahnya terus dilanjutkan oleh para sahabat.

Makam beliau berada di dalam Kompleks Masjid Nabawi di Madinah, yang kini menjadi tujuan utama ziarah umat Islam seluruh dunia.

Sejarah singkat Nabi Muhammad ini penuh pelajaran berharga tentang keteguhan iman, kepemimpinan, dan kasih sayang.

Semoga kisah inspiratif ini dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.

Baca Juga: Sejarah Isra Miraj Nabi Muhammad, Peristiwa Perjalanan Rasulullah Ke Langit Ke-7 Dan Datangnya Perintah Salat 5 Waktu

Artikel Terkait