Find Us On Social Media :

Jelaskan Secara Singkat Tiga Teori Mengenai Proses Masuknya Agama Islam Ke Indonesia

By Moh. Habib Asyhad, Selasa, 19 Maret 2024 | 16:17 WIB

Artikel ini akan jelaskan secara singkat tiga teori mengenai proses masuknya agama Islam ke Indonesia.

Intisari-Online.com - Secara garis besar, ada tiga pandangan tentang masuknya Islam ke Indonesia, ke Nusantara.

Ada yang bilang dari Gurajat, ada yang bilang dibawa oleh para pedagang Persia, ada yang bilang dari Mekkah, Arab Saudi.

Artikel ini akan jelaskan secara singkat tiga teori mengenai proses masuknya agama Islam ke Indonesia.

Sebelum sampai di situ, mengutip Kompas.com, ada yang meyakini Islam masuk ke Nusantara pada abad ke-7.

Ada juga yang bilang Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-13.

Tapi di balik perbedaan pendapat tersebut, ada tiga teori paling umum tentang masuknya Islam ke Nusantara:

- Teori Gujarat atau India

- Teori Persia

- Teori Mekkah.

Baca Juga: Teori Arus Balik Mengemukakan Proses Masuknya Pengaruh Budaya India Ke Indonesia Terjadi Karena Peran Aktif Mereka Ini

Teori Gujarat

Teori masuknya Islam ke Nusantara yang pertama adalah Teori Gujarat (India).

Menurut Teori Gujarat, Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-13 dengan dibawa oleh para pedagang Gujarat.

Ketika itu para pedagang Gujarat datang dari Selat Malaka dan kemudian membangun hubungan dagang dengan orang-orang lokal di bagian barat Nusantara.

Salah satu bukti pendukung Teori Gujarat adalah ditemukannya makam Malik As-Saleh 1297, yang dikatakan mirip dengan batu nisan di Gujarat.

Adapun tokoh yang mengemukakan Teori Gujarat adalah seorang asal Belanda bernama Snouck Hurgronje.

Hurgrone berpendapat bahwa Islam masuk ke Nusantara melalui orang India, bukan Arab.

Dia juga menyatakan ada beberapa persamaan unsur-unsur Islam antara di Nusantara dan India.

Teori Persia

Selanjutnya ada teori Persia yang mengatakan bahwa Islam masuk ke Nusantara pada abad ke-13 dengan dibawa oleh para pedagang Persia.

Dua tokoh yang mencetus teori Persia adalah Husein Djajadiningrat dan Umar Amir Husein.

Djajadiningrat bependapat bahwa tradisi dan kebudayaan Islam yang ada di Indonesia memiliki beberapa persamaan dengan Persia.

Contohnya, seni kaligrafi yang berpahat batu-batu nisan bercorak Islam di Nusantara.

Lalu, ada juga budaya Tabot di Bengkulu dan Tabuik di Sumatera Barat yang konon serupa dengan ritual yang dilakukan di Persia setiap tanggal 10 Muharram.

Kendati demikian, aliran agama Islam yang dianut di Persia berbeda dengan Indonesia.

Aliran Islam di Persia adalah Syiah, sedangkan di Indonesia sebagian besar masyarakat Muslim menganut aliran Sunni.

Dengan demikian, teori Persia ini dianggap kurang relevan dengan fakta-fakta yang ada.

Teori Mekkah

Teori terakhir adalah teori Mekkah yang menyatakan bahwa perkampungan Islam sudah ada sejak abad ke-7 di pantai barat Sumatera.

Pendapat ini juga didukung dengan bukti berita dari China pada zaman Dinasti Tang tahun 674 M, bahwa orang-orang Arab sudah mendirikan perkampungan Muslim di pantai barat Sumatera.

Kemudian, disebutkan juga bahwa pada masa Sriwijaya abad ke-8, kerajaan ini sudah mulai mengalami perkembangan kekuasaan dan banyak pedagang Muslim yang singgah di sana.

Salah satu tokoh yang mendukung teori Mekkah adalah Hamka.

Selain Hamka, seorang orientalis asal Inggris, TW Arnold, juga mendukung teori Mekkah yang menyatakan bahwa bangsa Arab merupakan bangsa yang dominan dalam perdagangan di Nusantara.

Begitulah artikel yang jelaskan secara singkat tiga teori mengenai proses masuknya agama Islam ke Indonesia, semoga bermanfaat.

Baca Juga: Penjelasan Sejarah Awal Mula Masuknya Islam di Nusantara Ini