Find Us On Social Media :

Catat Dan Ceritakan Sejarah Singkat Perkembangan Islam Di Andalusia

By Moh. Habib Asyhad, Sabtu, 16 Maret 2024 | 15:17 WIB

Artikel ini akan ceritakan sejarah singkat perkembangan Islam di Andalusia, semoga bermanfaat.

Intisari-Online.com - Salah satu fase sejarah Islam yang paling layak dikenang adalah perkembangannya di Eropa, di Andalusia.

Bagaimana tidak, saat sebagian besar negara-negara Eropa masuk Abad Kegelapan, Andalusia yang dikuasai Islam seolah menjadi poros dunia.

Artikel ini akan ceritakan sejarah singkat perkembangan Islam di Andalusia, semoga bermanfaat.

Islam masuk di Andalusia tahun 92 H.

Ketika itu Andalusia dikuasai oleh orang-orang Goth (Gothic).

Musa bin Nusair sebagai Gubernur Afrika Uatra mengirim pasukan yang dipimpin oleh panglima Islam pilih tanding bernama Tariq bin Ziyad pada 710 M untuk melakukan penaklukan ke wilayah ini.

Di wilayah ini, pasukan muslim tidak mendapatkan perlawanan yang intensif dari penguasa setempat.

Hal ini didukung oleh situasi lemahnya politik pemerintahan dan rakyat tidak mendukungnya.

Imbasnya, pasukan muslim mudah saja menguasai Andalusia pada 712 M.

Pasukan yang dipimpin oleh Musa bin Nusair berhasil menuju Andalusia melalui jalan lain yang tidak dilalui oleh Tariq bin Ziyad dan pasukannya.

Pantai barat semenanjung Spanyol yakni Sevilla dan Merida berhasil ditaklukan.

Mereka baru bertemu dengan pasukan Tariq di Toledo.

Dua pasukan bergabung dan meluaskan taklukkan hingga ke utara seperti Barcelona, Terrofona, dan Saragossa.

Pada 15 Mei 756 M, Abdurrahman Ad-dahil memproklamirkan berdirinya Imarah Umayyah II di Andalusia.

Dengan begitu, artinya, secara resmi dimulainya kekuasaan kedua Dinasti Umayyah yang lepas dari Abbasiyyah di Baghdad.

Kekuasaan Bani Umayyah di Andalusia biasa dikenal sebagai Umayyah II.

Wilayah Andalusia ketika itu dibagi menjadi lima provinsi (vice royalty) yang dikepalai oleh seorang amir.

Pusat pemerintahannya adalah Cordova.

Sejak Islam masuk ke Spanyol, wilayah ini menjadi wilayah provinsi Islam di bawah Bani Umayyah di Damaskus.

Namanya diganti dengan sebutan Andalusia.

Saat Bani Umayyah masih berkuasa di Damaskus, mereka menempatkan seorang amir di Spanyol.

Amir pertama di wilayah itu adalah putra Musa bin Nusair yang bernama Abdulaziz bin Musa.

Di Andalusia, Abdulaziz menikah dengan Achelon seorang janda dari Roderick yang kemudian namanya diganti dengan Ummu Asim.

Inilah penikahan campuran pertama antara seorang muslim dengan seorang wanita Spanyol.

Setelah Abdulaziz wafat, kepemimpinannya  dilanjutkan oleh Muḥammad bin Yazid sebagai penguasa Afrika Utara dan Spanyol.

Penduduk Spanyol merasa bahagia dan memperoleh kemakmuran di bawah pemerintah Islam.

Umat kristiani menikmati kebebasannya dan tidak diganggu dalam melaksanakan ibadah dan kebiasaannya.

Orang-orang Yahudi benar-benar merasakan tertolong oleh kehadiran bangsa Arab ini.

Mereka menjadi merdeka dan aktif membantu bangsa Arab dalam memerintah Spanyol dan mengembalikan negeri ini ke tingkat budaya yang tinggi.

Kekuasaan Islam di Andalusia ini tanpa menganiaya dan tidak ikut campur dalam urusan internal mereka.

Kaum muslimin memberikan otonomi penuh dalam semua masalah keagamaan.

Pada 750 M terjadi peristiwa besar di Damaskus yang menimpa kekhalifahan Bani Umayyah.

Peristiwa ini sering disebut sebagai revolusi Bani Abbasiyah yang dibantu para pemberontak yang sejak lama melakukan penekanan terhadap Bani Umayyah.

Revolusi tersebut berhasil mengakhiri kekuasaan Bani Umayyah yang sudah berkuasa selama 90 tahun.

Dalam revolusi itu hampir semua keluarga Bani Umayyah dibantai, tapi ada satu pemuda yang berhasil lolos.

Namanya Abdurrahman.

Dia berhasil meloloskan diri dengan bersembunyi dan berkelana sehingga sampai ke Spanyol.

Di Spanyol, dia disambut oleh pendukungnya dan berhasil menjadi amir dan penguasa Spanyol.

Orang-orang kemudian menyebutnya dengan Abdurrahman Ad-dahil.

Untuk mempertahankan Spanyol dari ancaman musuh-musuhnya, Abdurrahman Ad-dahil membangun sebuah angkatan bersenjata yang kuat dan terlatih yang terdiri atas 40.000 prajurit bayaran dari bangsa Barbar.

Ini adalah timeline ringkat perkembangan Islam di Andalusia.

a. Periode Pertama (711-755 M)

Spanyol berada di bawah pemerintahan para wali yang diangkat oleh Khalifah Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus.

b. Periode Kedua (755-912 M)

Spanyol berada di bawah pemerintahan seorang yang bergelar āmir (panglima atau gubernur) akan tetapi tunduk kepada pusat pemerintahan Islam yang pada saat itu dipegang oleh khalifah Abbasiyyah di Baghdad.

c. Periode Ketiga (912-1013 M)

Periode ini Spanyol diperintah oleh penguasa dengan gelar khalifah.

d. Periode Keempat (1013-1086 M)

Spanyol terpecah menjadi lebih dari tiga puluh negara kecil di bawah pemerintahan raja-raja golongan atau Al-Mulk al-Ṭawaif yang berpusat di daerah kota seperti Sevilla, Cordova, Toledo, dan sebagainya

e. Periode Kelima ( 1086-1248 M)

Spanyol Islam meskipun masih terpecah dalam beberapa negara tetapi mendapat suatu kekuatan yang dominan yaitu kekuasaan dinasti Murabiṭun dan Muwaḥidun.

f. Periode Keenam (1248-1492)

Pada periode ini Islam hanya berkuasa di daerah Granada, di bawah dinasti Bani Aḥmar.

Peradaban kembali mengalami kemajuan seperti pada zaman Abdurrahman An-nasir, akan tetapi, secara politik dinasti ini hanya berkuasa di wilayah yang kecil.

Itulah artikel yang ceritakan sejarah singkat perkembangan Islam di Andalusia, semoga bermanfaat.