Find Us On Social Media :

Ketua KPU Minta Maaf Salah Input, Tanggapi Soal 'Penambahan Suara'

By Ade S, Sabtu, 17 Februari 2024 | 10:03 WIB

Ketua Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Hasyim Asy'ari memberi sambutan pada acara peluncuran tahapan Pemilu 2024 di Kantor Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Selasa (14/6/2022). Ketua KPU minta maaf salah input hasil suara di Sirekap. Ia mengaku tidak ada niat untuk memanipulasi atau mengubah hasil suara.

Dia mengaku belum mengecek perbedaan suara yang didapat oleh masing-masing pasangan capres-cawapres antara data di Sirekap dengan data asli di formulir C-Hasil plano di TPS.

Dia menyebutkan, dari 2.325 TPS yang bermasalah, tidak hanya pilpres yang terdampak, tetapi juga pileg.

KPU akan memperbaiki kesalahan-kesalahan tersebut.

"Nanti akan dikoreksi melalui mekanisme rekapitulasi di tingkat kecamatan dan nanti formulir hasil rekapitulasi tingkat kecamatan, formulir D itu, juga akan diunggah di dalam Sirekap," kata Hasyim.

"Sehingga nanti siapa pun bisa ngecek ulang, apakah formulir yang, katakanlah, sekiranya atau seandainya, ditemukan yang salah hitung atau salah tulis sudah dikoreksi atau belum di mekanisme rekapitulasi di tingkat kecamatan," ucapnya.

KPU tetap akan melanjutkan publikasi data suara di Sirekap sebagai wujud transparansi meskipun ada kesalahan konversi di beberapa TPS.

Tidak Ada Unsur Kesengajaan

KPU tidak bermaksud membuat kesalahan dalam mengonversi hasil suara di TPS ke data di Sirekap, demikian penegasan Hasyim. Ia menunjukkan bahwa, sebagai buktinya, KPU juga mengunggah foto formulir C-Hasil plano yang asli di Sirekap untuk dibandingkan.

Foto formulir C-Hasil plano yang asli itu lah yang memungkinkan publik untuk memantau secara langsung dan menemukan adanya "penambahan suara" karena kesalahan konversi foto ke data angka di Sirekap.

"Tidak ada niat manipulasi, tidak ada niat untuk mengubah hasil suara, karena pada dasarnya formulir C-Hasil yang plano diunggah apa adanya, sebagaimana situasi yang diunggah oleh teman-teman KPPS itu bisa kita monitor, bisa kita saksikan bersama-sama," kata dia.

"Kita syukuri bahwa Sirekap ini bisa bekerja. Apa indikatornya? Karena publik bisa melaporkan kepada KPU. Kalau Sirekap tidak bekerja, kan tidak mungkin ada orang bisa lapor, teman-teman bisa mengetahui bahwa publikasi formulir C-Hasil yang diunggah dengan konversinya salah. Itu kan gara-gara bisa mengakses Sirekap kan," lanjut Hasyim.

Baca Juga: Komeng Partai Apa di Pemilu 2024? Ternyata Gara-gara Dua Sosok Ini