Find Us On Social Media :

Mengapa Terdapat Perbedaan Strategi di Antara Pemimpin Indonesia dalam Menghadapi Jepang?

By Ade S, Kamis, 15 Februari 2024 | 09:03 WIB

Pendaratan tentara Jepang di Jawa. Artikel ini menjelaskan mengapa terdapat perbedaan strategi di antara pemimpin Indonesia dalam menghadapi Jepang pada masa pendudukan tahun 1942.

Melansir Kompas.com, ternyata perbedaan strategi ini disebabkan oleh perbedaan pandangan yang dimiliki oleh tokoh-tokoh pemimpin Indonesia.

Beberapa pemimpin Indonesia berpikir bahwa cara terbaik dalam menghadapi perang adalah dengan bersikap kooperatif dan bekerja sama dengan Jepang.

Alasan mereka adalah untuk menghindari pertumpahan darah yang lebih banyak.

Pada saat itu, Jepang memang berusaha untuk menjalin kerja sama dengan para tokoh pergerakan agar rakyat Indonesia mau mendengarkan dan mengikuti perintah mereka.

Namun, di balik itu, para pemimpin Indonesia juga memanfaatkan situasi ini untuk menumbuhkan rasa nasionalisme di kalangan rakyat Indonesia.

Di sisi lain, ada juga yang berpendapat bahwa cara yang paling efektif dalam melawan Jepang adalah dengan perjuangan yang radikal atau nonkooperatif.

Alasan mereka adalah karena Jepang tidak memiliki rasa kemanusiaan ketika menguasai rakyat Indonesia sehingga menimbulkan kemarahan yang berujung pada perlawanan.

Tokoh-tokoh kooperatif dan nonkooperatif

Tokoh-tokoh yang menggunakan strategi kooperatif pada masa pendudukan Jepang adalah:

* Soekarno* Mohammad Hatta* Ki Hajar Dewantara* KH Mas Mansyur

Strategi kooperatif adalah strategi yang bersifat moderat atau lembut dan mau bekerja sama dengan pemerintah penjajah.

Baca Juga: Penjelasan Peristiwa yang Menandai Jepang Berkuasa Secara Resmi di Indonesia