Find Us On Social Media :

Sejarah Filsafat Barat Dan Apa Perbedaannya Dengan Filsafat Timur?

By Moh. Habib Asyhad, Rabu, 7 Februari 2024 | 16:17 WIB

Socrates sebagai bapak filsafat barat. Artikel ini akan membahas tentang sejarah filsafat barat dan apa perbedaannya dengan filsafat timur.

Intisari-Online.com - Umumnya, filsafat dibagi menjadi dua kategori: filsafat barat dan filsafat timur.

Kali ini kita akan membahas tentang filsafat barat.

Lalu bagaimana sejarah filsafat barat dan apa perbedaannya dengan filsafat timur atau oriental?

Filsafat barat muncul dari keinginan untuk mengarah kepada pemikiran atau falsafah peradaban Barat an sich.

Filsafat ini bermula dari Yunani Kuno.

Secara garis besar, filsafat adalah telaah yang ingin menjawab berbagai persoalan secara mendalam tentang hakikat sesuatu.

Kata lain, filsafat adalah usaha untuk mengetahui sesuatu.

Lahirnya filsafat berangkat dari upaya mencari kebenaran, menyelidiki hakikat yang sebenarnya mengenai segala sesuatu.

Karena itulah lahirnya filsafat sebenarnya bersamaan dengan sejarah kelahiran dan perkembangan ilmu pengetahuan yang muncul pada masa peradaban kuno.

Namun, berbeda dengan ilmu, filsafat berusaha mencari kebijaksanaan, menyelidiki hakikat yang sebenarnya dari segala sesuatu, usaha mencari sebab sedalam-dalamnya tentang segala sesuatu, baik segala yang ada maupun yang mungkin ada.

Dalam sejarah filsafat, biasanya filsafat Yunani Kuno disebut sebagai pangkal sejarah filsafat Barat.

Mengutip Kompas.com, di tanah Yunani, sejak enam abad sebelum Masehi, muncul para ahli pikir yang mencoba menerka tentang alam semesta.

Melalui akal budinya, para ahli pikir mencari tahu tentang apa yang menjadi asal mula alam semesta beserta isinya.

Dalam sistem kepercayaan yang bersifat rasional, memungkinkan manusia mengembangkan pemikirannya untuk menghadapi dan memecahkan berbagai pertanyaan dalam kehidupan.

Tokoh yang pertama kali menemukan filsafat adalah Thales (625-545 SM), yang mengembangkan geometri dan matematika.

Setelah Thales ada Socrates yang mengembangkan teori moral, Plato yang mengembangkan teori tentang ide, dan Aristoteles yang mengembangkan teori yang menyangkut dunia serta benda.

Thales, Anaximandros, Anaximenes, dan Phitagoras, mencoba membuat konsep tentang asal mula alam semesta.

Corak pemikiran para ahli pikir Yunani Kuno tersebut disebut kosmosentris atau filsafat alam karena berusaha mencari inti sari alam.

Sedangkan para ahli pikir seperti Socrates, Plato, dan Aristoteles, arah pemikirannya lebih ditujukan pada manusia, maka corak pemikirannya disebut antroposentris.

Setelah itu, dilanjutkan perkembangan sejarah filsafat Abad Pertengahan dimulai pada sekitar abad ke-5.

Di masa ini disebut sebagai lahirnya filsafat Eropa karea perkembangannya tidak sebatas di Yunani.

Dalam arti kontemporer, filsafat barat merujuk pada dua tradisi utama filsafat kontemporer: filsafat analitik dan filsafat kontinental.

Sejarah Filsafat Yunani dimulai sekitar abad ke-6 SM.

Ketika itu sering disebut juga sebagai zaman peralihan dari mitos ke logos.

Sebelum masa ini, banyak orang yang bercerita tentang alam semesta dan kejadian di dalamnya terjadi berkat kuasa gaib dan adikodrati, seperti adanya kuasa para dewa-dewi.

Mitos-mitos seperti ini kerap sekali ditemukan di dalam sastra-sastra Yunani.

Jangkauan filsafat dalam pemahaman kuno dan pemikiran para filsuf kuno adalah usaha-usaha intelektual.

Hal ini jugalah yang menjadi permasalahan-permasalahan yang dipahami dalam filsafat.

Filsafat juga mencakup disiplin-disiplin lainnya, seperti matematika dan ilmu-ilmu pengetahuan alam, seperti fisika, astronomi, dan biologi.

Aristoteles merupakan salah seorang filsuf yang menuliskan pemahamannya mengenai topik-topik ini.

Istilah Filsafat Barat pun kemudian muncul dan pada saat itu tidak membantu dan tidak jelas, sejak definisi itu meliputi berbagai macam perbedaan seperti tradisi, kelompok politik, kelompok agama, dan pemikir-pemikir yang sudah ribuan tahun lamanya.

Perbedaannya dengan filsafat timur

Sementara itu, filsafat timur merujuk pada berbagai aliran pemikiran filosofis yang berasal dari Asia, termasuk Filsafat Tiongkok, India, Jepang, Islam, dan Buddhisme.

Setiap aliran filsafat ini memiliki sistem pemikiran yang luas dan bervariasi.

Contohnya, filsafat India terdiri atas aliran Hindu dan Buddhisme, sementara filsafat Tiongkok terbagi menjadi Konfusianisme dan Taoisme.

Banyak interaksi dan pengaruh antara berbagai aliran filsafat ini.

Seperti Buddhisme yang berasal dari Hinduisme tetapi kemudian menjadi lebih populer di Tiongkok daripada di India.

Filsafat Islam juga termasuk kategori filsafat timur, tapi banyak dipengaruhi oleh filsafat Barat.

Secara umum, ada empat aliran filsafat Timur yang dikenal sebagai “Empat Tradisi Besar”, yaitu Hinduisme, Buddhisme, Taoisme, dan Konfusianisme.

Filsafat timur punya karakter yang berbeda dari filsafat barat.

Hal ini lantaran filsafat timur mencakup unsur-unsur keagamaan.

Karena itulah muncul perdebatan di kalangan para ahli tentang apakah pemikiran Timur dapat dianggap sebagai filsafat.

Dalam studi post-kolonial, filsafat Timur sering dianggap kurang bermutu dibandingkan dengan pemikiran Barat karena tidak memenuhi kriteria filsafat menurut standar Barat, misalnya karena dianggap memiliki unsur keagamaan atau mistik.

Meskipun ada perbedaan antara filsafat Timur dan Barat, tidak ada yang dapat dinilai lebih baik karena masing-masing memiliki keunikan tersendiri.

Kedua tradisi ini diharapkan dapat saling melengkapi dalam khazanah filsafat secara luas.

Begitulah sejarah filsafat barat dan apa perbedaannya dengan filsafat timur, semoga bermanfaat.